GoHappyLive.com, JAKARTA- Industri kopi di Indonesia terus bergeliat seiring dengan keberhasilan para petani kopi menggondol sebanyak 23 penghargaan Agency for the Valorization of the Agricultural Products (AVPA) Gourmet Product di pameran SIAL Paris, Perancis awal pekan lalu. Di tanah air, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM), Kementrian Koperasi dan UKM menggelar even tahunan bertajuk Rembug Kopi Nusantara 201, Coffee & Dessert. Acara ini berlangsung di Exhibition Hall, Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, mulai Jumat, 26/10 hingga Minggu, 28/10.
Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi mengatakan tujuan diadakan even ini untuk mengangkat dan mengenalkan keaneka ragaman kopi nusantara sekaligus sebagai upaya untuk menyatukan potensi yang ada dari komoditas kopi Indonesia yang sudah terkenal ke mancanegara.
“Kami mengundang para pelaku UKM di bidang kopi untuk dapat berkumpul, berembug dan saling bersinergi dalam rangka membranding produk kopi unggulan dari masing-masing daerah sehingga bisa menjadi satu potensi yang luar biasa,” ungkap Emilia.
Berbagai kegiatan menarik digelar selama 3 hari pelaksanaan even tersebut. Mulai dari gimmick interaktif untuk mengenalkan kepada pengunjung perjalanan dari sebuah biji kopi menuju secangkir kopi yang siap diminum.
Ada juga even Bincang Asik yaitu sebuah diskusi ringan untuk mengenalkan minuman kopi local yang bisa dinikmati oleh semua generasi, termasuk generasi milineal. Tentunya diharapkan bincang asik ini dapat memberikan inspirasi para pengunjung.
“Ini bukan sekedar pameran kopi yang sering kita lihat di banyak tempat. Tapi ini merupakan ajang mempertemukan banyak pihak. Mulai dari B to B, B to C, C to C. Kalau yang banyak terjadi hanya sebatas C TO C, Rembug Kopi Nusantara ini lebih dari itu,” papar Lisa Ayodya, Ketua Pelaksana Smesco Rembug Kopi Nusantara 2018.
Diketahui bahwa perkebunan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta Ha, disamping itu cita rasa kopi yang dipunyai Indonesia tak sekedar biasa saja, melainkan bercita rasa tinggi hingga dikenal oleh masyarakat dunia.
Pengakuan dunia ini memang tidaklah berlebihan, karena kopi muncul dari semua daerah di Indonesia dengan kualitas yang berbeda-beda. Tidak heran apabila sejak 10 tahun lalu sudah dilakukan pengklasifikasi terhadap produk kopi.
“Dari tahun ke tahun jenis kopi Arabica selalu menjadi kopi yang paling disukai orang. Di Indonesia yang kini sedang naik daun adalah kopi Temanggung. Kalau tahun sebelumnya kan kopi dari Cibeber,” ujar Lisa.
Menurut Sekjen Dewan Kopi Indonesia, Jamil Musanif, setidaknya Indonesia memiliki 90 indikasi rasa kopi. Namun yang teregistrasi HAKI di Kemenkum Ham baru sebanyak 21 saja.
“Dengan mendaftarkan di HAKI ini salah satu upaya agar tidak terjadi pemalsuan kopi. Selama ini masih sering terjadi kebingungan di masyarakat, apakah bibit kopi Gayo, asal Aceh itu ketika sudah ditanam di tanah perkebunan di Garut, masih bisa disebut sebagai kopi Gayo? Jawabannya adalah tidak, karena ditanam di Garut, sekarang namanya kopi Garut. Rasa tanaman kopi sangat bergantung pada daerah dimana dia ditanam. Kopi Gayo disebut kopi Gayo, jika dia ditanam di daerah Gayo. Maka dia menghasilkan rasa yang khas , sesuai dengan kondisi tanah Gayo. Ini merupakan salah satu syarat utama, bahwa kopi ini harus memenuhi ciri khas dari daerahnya. Dengan demikian tidak akan terjadi lagi pemalsuan terhadap jenis kopi,” ungkap Jamil.
Selama pameran berlangsung pengunjung sekaligus pecinta kopi dapat menikmati beraneka kopi seluruh Indonesia.Tersedia sebanyak 1000 cup, semua diberikan secara gratis.
Jika masih beruntung, pengunjung dapat mencicipi kopi asal Garut yang berorama madu atau kopi yang beraroma wine di salah satu both yang tengah berpameran.
Selain itu juga terdapat aneka lomba kopi, lomba roasting kopi, coffee cupping competition, public cupping yang akan dinilai oleh certified Q-grader, Brewing Fun Throwdown, ‘Ngulik Robusta Fine’, serta Pemilihan Duta Kopi.
I like this blog it’s a master piece! Glad I observed this ohttps://69v.topn google.Money from blog