GoHappyLive.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menorehkan prestasi sebagai Pembina BUMD Terbaik dalam ajang penghargaan TOP Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 2019. Bertempat di Golden Ballroom – The Sultan Hotel Jakarta, Senin, 29 April 2019, kegiatan TOP BUMD yang diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun dihadiri oleh 750 peserta, termasuk Kepala Daerah dan TOP Manajemen BUMD seluruh Indonesia.
Penghargaan diberikan oleh Majalah Top Business bersama Asia Business Research Center serta beberapa lembaga tim penilai, antara lain Asia Business Research Center; Sinergi Daya Prima; PPM Manajemen; Harvard Business Review – Intellectual Business Community; Melani K. Harriman Associates; dan lain-lain.
Untuk tahun 2019 ini, tema yang diangkat adalah sebagai berikut: BUMD Membangun Ekonomi Daerah Yang Berkelanjutan. Tahun ini, penilaian dan proses seleksi pemenang digelar secara ketat dan rinci, sejak Januari hingga awal April 2019.
M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2019 memaparkan bahwa peserta TOP BUMD 2019 disaring dari 1.149 BUMD di seluruh Indonesia. Kemudian diseleksi menjadi 200 BUMD Finalis. Dari Finalis tersebut, sebanyak 162 BUMD Finalis yang mengikuti proses penilaian lanjutan secara lengkap
Diakui Lutfi terjadi peningkatan sebesar 10% dibanding tahun lalu dimana sebanyak 130 BUMD Finalis yang mengikuti proses penilaian secara lengkap.
Melihat besarnya manfaat yang dapat diperoleh bagi BUMD dan Pemerintahan Daerah, maka sangat disayangkan jika ada BUMD yang tidak mengikuti kegiatan TOP BUMD, karena melalui kegiatan ini, setiap BUMD berkesempatan untuk mendapatkan feedback, masukan, dan saran dari Dewan Juri. Banyak proses pembelajaran didalamnya. Oleh karenanya, diharapkan agar para Kepala Daerah, dapat mendorong seluruh BUMD di daerahnya, untuk dapat mengikuti kegiatan TOP BUMD di tahun-tahun mendatang.
Melalui kegiatan TOP BUMD ini, diharapkan akan semakin banyak bermunculan BUMD-BUMD Hebat, yakni BUMD yang terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan usahanya, sehingga dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan perekonomian yang berkelanjutan di daerah maupun di tingkat nasional.
Kategori TOP BUMD of the Year 2019 (Best of the Best)
Ketua Dewan Juri Top BUMD 2019, Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, MSc. MEng., menjelaskan bahwa kriteria TOP BUMD of the Year 2019 (Best of the Best). Yang menang dalam kategori ini adalah BUMD yang memiliki kinerja terbaik dan yang relevan dengan tema TOP BUMD.
”Jadi, kalau hanya berkinerja terbaik saja tetap tidak dapat menjadi BUMD of the year, namun BUMD tersebut harus relevan dengan tema TOP BUMD 2019”, tegas Laode.
Untuk menentukan Juara dari para Juara, Dewan Juri menetapkan Kriteria Penilaian tambahan, terkait relevansi dengan tema TOP BUMD 2019.
Adapun penilaian kinerja keuangan didasarkan pada beberapa hal, antara lain berdasarkan manajemen keuangan yang mendukung upaya menumbuhkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Kemudian berdasarkan perusahaan yang mencapai kinerja keuangan yang terbaik dan perusahaan yang mempunyai peningkatan kinerja keuangan terbaik. Sedangkan aspek pertumbuhan berkelanjutannya (relevansi dengan tema), ditekan pada penilaian apakah BUMD mampu mengurangi subsidi dan mengefisienkan OPEX, serta bagaimana komitmen manajemen dalam melakukan investasi jangka panjang.
Untuk bidang Human Capital, yang dinilai adalah apakah BUMD memiliki dan menerapkan sistem Pengelolaan Human Capital yang baik, terutama terkait dengan subsistem: Rekrutmen karyawan, Pelatihan & pengembangan, Pengembangan karir, Pengembangan kompetensi, Reward Management, Talent Management, Jaminan Sosial ketenagakerjaan & kesehatan, dan program pensiun.
Aspek pertumbuhan berkelanjutan yang dinilai adalah (1) Komitmen dalam Reward & Punishment termasuk keberanian dalam melakukan negative enforcement. Serta, bagaimana pelaksanaan Career Plan & Career Path di perusahaan.
Sedangkan bidang Pemasaran dan Layanan Pelanggan, yang dinilai adalah apakah BUMD telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran yang baik dan efektif, terutama dalam melakukan pengelolaan pelanggan, produk (barang/ jasa).
Kedua, apakah BUMD memiliki kinerja penjualan dan layanannya yang baik, (3) BUMD melakukan perbaikan, inovasi marketing & pelayanan pelanggan pada tahun 2017-2018.
“ Untuk aspek pertumbuhan berkelajutan yang dinilai adalah bagaimana edukasi customer dilakukan agar mereka loyal, serta (b) Inovasi produk dan jasa apa yang mengarah pada pertumbuhan bisnis kedepan,” lanjut Laode.
Terakhir, adalah bidang Manajemen Kinerja. Hal yang dinilai adalah, pertama, perusahaan yang mampu menyelaraskan visi, misi, strategi bisnis dan ukuran KPI untuk monitoringnya.
Kemudian perusahaan yang mampu memanfaatkan hasil monitoring kinerja untuk perbaikan daya saing. Aspek pertumbuhan berkelanjutan yang dinilai adalah bagaimana pertumbuhan bisnis / cakupan layanan, dan bagaimana perbaikanyang dilakukan atas hasil pengukuran monitoring kinerja tersebut.
Di samping itu, ada pemberian penghargaan terhadap sejumlah CEO (chief executive officer) BUMD, berdasarkan sejumlah kriteria. Antara lain berdasarkan kelompok bisnis; karakter dan soft competency; serta penghargaan berdasarkan kategori khusus.
Yang sangat menarik, sejumlah nama besar kepala daerah pun mendapat penghargaan karena peran yang baik sebagai pembina BUMD.
Penghargaan ini diberikan karena Kepala daerah merupakan pembina dan pemegang saham. Maka ikut berperan dalam keberhasilan yang didapatkan oleh BUMD.
Very interesting points you have remarked, appreciate it for posting.Expand blog