GoHappyLive.com, JAKARTA- Ditengah pesatnya perkembangan dunia digital, kelahiran artis-artis youtube nyaris tak terbendung. Dengan jutaan subscriber sudah cukup mendatangkan income untuk para youtuber yang rata-rata berusia muda. Namun menurut vokalis Gigi, Armand Maulana untuk diakui sebagai seorang entertainer , terkenal di dunia maya saja belumlah cukup.
Menurut suami penyanyi Dewi Gita ini, seorang entertainer haruslah mampu berinteraksi dengan penggemarnya di kehidupan nyata. Tak hanya itu, misalnya dia seorang penyanyi, maka interaksi di dunia nyata sedikit banyak dapat mengasah kualitas vocalnya.
“Tampil live itu memang beda banget. Secara teknis beda banget. Sekalipun dia seorang youtuber yang sudah punya jutaan subscriber , mah boleh-boleh saja. Tapi dia juga harus tampil secara liv. Karena perform disaksikan banyak orang itu sangat bagus untuk dia bagaimana mengasah kualitas, mental sebagai entertainer,” ungkap Armand, disela-sela press conference Pucuk Cool Jam 2020 bertajuk Make The Journey Louder, di Jakarta, baru-baru ini.
Kehadiran Armand disana lantaran didapuk sebagai salah satu juri untuk ajang kompetisi yang diperuntukkan bagi kaum muda Indonesia berbakat khususnya remaja SMA dan sederajat.
Dengan seabreg pengalaman, Armand memang cukup pantas menjadi seorang juri yang dipastikan dapat membagi tip-tip bagaimana mengolah vocal secara baik dan membangun komunikasi dengan audience.
“Kegiatan semacam Pucuk Cool Jam ini memang harus ada. Kalau ditanya apa tujuannya pasti klise ya, mau mencari bakat-bakat kreatif dan keren. Tapi sejatinya ajang ini adalah semacam miniatur dari industri musik itu sendiri. Saya sih berharap banget dengan kompetisi semacam ini. Muncul seorang artis yang bagus dan membanggakan buat Indonesia. Nggak mesti langsung jadi, setidaknya ini wadah buat anak muda,” kata Armand panjang lebar.
Pucuk Cool Jam sendiri merupakan ajang seni dan kreativitas bagi generasi muda Indonesia yang memiliki minat dan bakat di bidang seni khususnya music.
Dikatakan Yustina Amelia, Brand Manager Teh Pucuk Harum, sejak pertama kali dihelat pada tahun 2016 hingga 2019, Pucuk Cool Jam telah berhasil menjaring sejumlah talenta muda berbakat di tingkat sekolah menengah atas di beberapa kota besar di Indonesia.
Pada tahun 2019, sebanyak 60 sekolah di wilayah Jabodatabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, dan Samarinda telah beradu bakat dan kreativitas untuk bisa tampil di panggung Pucuk Cool Jam yang berlokasi di Bandung pada Maret 2019 lalu.
Untuk mengapresiasi para talenta muda terbaik yang telah terpilih selama berlangsungnya road to Pucuk Cool Jam di masing-masing kota yang dikunjungi, Teh Pucuk Harum menggelar Pucuk Cool Jam 2020 pada 1 Februari 2020.
“Kami harap para peserta yang terlibat dapat lebih berani dalam unjuk kreativitas di panggung yang lebih besar sebagai langkah awal dari kesuksesan perjalanan berkarya, yang akan membawa mereka untuk lebih dikenal ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Yustina.
Ada Workshop Kreatif Untuk Pelatihan Skill Bermusik
Setelah berhasil melalui tahap digital audition, 20 peserta grup band dan ekstrakurikuler yang mewakili masing-masing sekolah terpilih di wilayah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Palembang, dan Makassar akan tampil di babak audisi Road to Pucuk Cool Jam 2020 pada tanggal 16, 17, 23 dan 24 November 2019.
Selanjutnya , pada babak ini para peserta akan melalui proses penjurian secara langsung oleh music director radio lokal ternama di wilayah tersebut untuk menambah kredibilitas para finalis yang nantinya terpilih dan tampil di panggung Pucuk Cool Jam 2020.
Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, Pucuk Cool Jam 2020 bisa dikatakan bukan lagi sekedar wadah unjuk bakat dan berekspresi saja, namun juga sebuah wadah untuk mengembangkan skill bermusik dan kreativitas para talenta-talenta muda berbakat yang terlibat.
Masih menggandeng SAE Indonesia sebagai education partner, Pucuk Cool Jam akan menggelar workshop kreatif untuk memberikan pelatihan skill bermusik dengan sesi yang lebih komprehensif bagi para finalis yang akan tampil di panggung Pucuk Cool Jam 2020.
Selain melibatkan Armand Maulana sebagai jurinya. Vokalis band Gigi ini juga ditemani Iga Massardi yang dikenal sebagai vokalis dan mastermind dibalik Barasuara serta sudah terlibat di Pucuk Cool Jam sejak tahun 2017 untuk memilih sang juaranya.
Tidak hanya kemampuan bermusik, Pucuk Cool jam 2020 juga kembali memberikan ruang bagi generasi muda berbakat untuk dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas mereka di bidang ekstrakurikuler performance art.
Di Pucuk Cool jam 2020 kali menghadirkan Bisma Karisma dari boyband Smash dan Ufa Sofura, sosok instruktur dance yang punya passion dan kecintaan tinggi terhadap tari.