GoHappyLive.com, JAKARTA — Musim liburan hampir tiba. Selain rencana liburan, orang tua kerap mengagendakan ritual sunat atau khitan pada anak laki-lakinya.
Sunat sendiri adalah operasi pengangkatan atau pelepasan kulup — kulit yang menutupi ujung penis. Ada berbagai metode sunat yang ditawarkan kepada masyarakat.
Dikatakan dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, sebelum sunat dilakukan, ada baiknya orangtua mencari tahu lebih dalam mengenai teknik sunat dan tenaga medis yang tepat.
Di era tahun 2000 an dikenal sunat laser. Entah karena namanya yang terbilang modern, hingga kini orang tua banyak mengejar klinik yang menjalankan praktek dengan metode ini untuk anaknya.
Orangtua jangan sampai keliru memilih teknik sunat. Salah satu teknik sunat yang dipilih orangtua adalah electrical cauter?
“Orang menyebutnya dengan sinar laser, padahal sejatinya tidak menggunakan sinar laser. Dan, pemahaman yang salah ini harus diluruskan,” ungkap dr. Mahdian.
Banyak orang mengira sunat laser berarti menggunakan sinar laser, tapi faktanya tidak. Istilah sunat laser ini sebenarnya keliru, tidak menggunakan sinar laser melainkan alat yang dinamakan electric cauter.
Electric cauter ini berupa lempengan logam yang dipanaskan. Jika dialiri dengan listrik, ujung logam akan menjadi panas dan berwarna merah, sehingga dapat digunakan untuk memotong kulup.
Sunat Laser atau Electrical Cauter Metode Paling Berbahaya
Namun, berhubung metode sunat laser ini lempengan logam yang dipanaskan, jika salah penggunaannya, maka dapat berisiko menimbulkan luka bakar.
Ingat kisah bocah Pekalongan yang kepala kelaminnya ikut terpotong setelah disunat dengan menggunakan teknik itu? Peristiwa yang terjadi pada September 2018 itu sungguh memilukan.
Ada juga laporan kasus yang dipublikasikan dalam British Medical Journal pada Januari 2013. Kasus ini jauh lebih mengerikan.
Karena menggunakan teknik electric cauter, seorang bocah 7 tahun penisnya akhirnya harus diamputasi karena efek menggunakan teknik tersebut.
Pemilik Rumah Sunat dr Mahdian ini sangat tidak menyarankan sunat dengan teknik electrical cauter. Menurutnya, teknik ini sangat berbahaya bagi yang disunat. Fatal bisa saja penis terpotong atau amputasi seperti kasus tadi.
“Teknik electrical cauter ini adalah metode yang paling berbahaya. Jadi teknik yang digunakan electrical cauter itu memang alat yang digunakan untuk sunat yang paling berisiko terjadinya amputasi,” ujar dr Mahdian Nur Nasution yang spesialis bedah syaraf ini.
Mengapa berbahaya karena logam yang panas ini bisa menyebabkan luka bakar pada bagian kelamin. Sebenarnya, electric cauter adalah alat bedah yang digunakan untuk memotong kulit atau pembuluh darah sehingga pendarahan yang muncul akan minimal.
Kalaupun tetap ingin menggunakan teknik ini harus dipastikan bahwa petugas yang melakukan adalah tenaga medis yang tepat, yang ahlinya, yaitu dokter spesialis bedah.
“Kalau tepat menggunakannya sangat bermanfaat karena sunat jadi cepat, menjahit jadi lebih mudah dan risiko infeksi lebih mudah. Tapi kalau penggunaan salah bisa timbulkan luka bakar. Bukan manfaat yang di dapat. Bukan cepat sembuh. Jadi lebih lama dan merusak jaringan kulit pada penis,” tegasnya.
Dokter Mahdian paling merekomendasikan metode modern, yaitu Mahdian Klem yang lebih sedikit risiko dan hanya membutuhkan waktu singkat.
Pada metode operasi ini, waktu yang dibutuhkan hanya lima menit dan pasien bisa kembali beraktivitas dalam waktu satu hari.
Mahdian Klem adalah satu-satunya klem produksi anak bangsa negeri sendiri.
Hebatnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah merekomendasi metode ini. Alasannya, karena memperkecil risiko terjadinya infeksi silang yaitu infeksi karena pemakaian alat yang sama pada satu pasien ke pasien lain, mengingat teknik ini hanya sekali pakai.
“Teknik ini aman untuk segala usia, apalagi untuk bayi yang suka mengompol. Tak ada larangan untuk tak boleh kena air setelah itu,” tambahnya.
Menggunakan Mahdian Klem juga lebih mudah bagi operator (dokter, perawat), tidak memerlukan rotasi saat pemasangan tabung dan penjepit klem sehingga posisi penis tidak miring setelah pelepasan tabung, secara kosmetik lebih baik.
1978 suggested that elevated levels of dietary iron may enhance absorption of nickel buy cialis online india SIADH results from excessive ADH secretion