WanitaIndonesianews.com, JAKARTA–Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar Rapat Kerja Kowani V Tahun 2024 yang merupakan tahun terakhir kepemimpinan Dr.Ir. Giwo Rubianto Wiyogo. Sejumlah pencapaian berhasil ditorehkan sepanjang 4 tahun di belakang, mulai dari penambahan jumlah anggota, mitra kerjasma dan sejumlah program lainnya.
Bertempat di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) , Rabu, 24 Januari 2024 digelar rapat kerja tahun 2024 dengan tema; ‘Memperkuat Organisasi Perempuan Sebagai Ibu Bangsa Yang Mandiri, Berkualitas, Menuju Indonesia Maju’. Rapat kerja kali ini juga dihadiri Metri PPPA Bintang Puspayoga.
Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan sebagai organisasi perempuan tertua di Indonesia Kowani terus meng-upgrade diri berdasarkan perkembangan dan dinamika tuntutan zaman. Sehingga Giwo mengharapkan Kowani dapat menjadi contoh role model bagi organisasi anggota dan organisasi masyarakat lainnya untuk menjalankan program-programnya.
Kepengurusan Kowani dibawah pimpinan Giwo Rubianto akan berakhir pada Desember 2024 mendatang. Secara garis besar dalam 4 tahun kepengurusan ini, lanjut Giwo, Kowani dalam melaksanakan program kerja dari 12 bidang senantiasa bekerja sama dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
Pada kesempatan raker tahun ini, Kowani kembali menjalin hubungan kerjasama dengan sejumlah pihak, antara lain Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Sahid dan Kalbe Farma.
MoU dengan UMJ terkait bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan dihadiri langsung oleh Rektor UMJ, Prof.Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Ma’mun sangat mengapresiasi kerjasama ini.
“Ini merupakan sebuah langkah maju dari Kowani. Kami berterima kasih telah diajak MoU. Harapannya segera ada tindak lanjut. Saya harapkan dengan adanya kerjasama ini banyak hal yang dapat dilakukan bersama antara UMJ dan Kowani,” tutur Ma’mun.
Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd mengatakan inisiasi untuk menggandeng perguruan tinggi karena menurutnya UMJ dan KOWANI memiliki tujuan yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan semangat ibu bangsa.
“MoU untuk mengimplementasikan tujuan KOWANI sesuai semangat ibu bangsa bahwa kita harus tetap memperjuangkan harkat dan martabat wanita Indonesia melalui pemberdayaan perempuan terutama dalam pendidikan karena tanpa pendidikan dan ilmu, kita tidak akan bisa maju,” papar Giwo.
Lebih lanjut, Giwo mengungkapkan senang mendapat respons yang sangat baik dari UMJ. Hal itu karena anggota KOWANI baik di semua tingkatan seluruh Indonesia bisa mendapatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan melalui program pendidikan yang tersedia di UMJ.
“Melalui kerjasama ini anggota Kowani akan mendapat kemudahan untuk melanjutkan studi S2 atau S3 nya. Pengalaman sebagai organisatoris dapat menjadi pemenuhan salah satu persyaratannya. Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan akan lahir lulusan-lulusan S2, S3, karena bagaimana pun jumlahnya masih terbatas sekali di Kowani,” lanjut Giwo.
Senada dengan hal itu, Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag., Direktur Sekolah Pascasarjana UMJ yang duduk sebagai Ketua KOWANI menyatakan hal yang sama. Inisiasi kerja sama tersebut sangat senafas dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“MoU untuk mengimplementasikan pendidikan itu menjadi penting. Oleh karenanya KOWANI menggaet beberapa perguruan tinggi termasuk UMJ agar dapat kerja sama lebih banyak selain bidang pendidikan misalnya riset dan kajian terkait gender dan anak, dan lain-lain,” sambung Masyitoh.
Sedangkan terkait program kerja unggulan lain yang telah dijalankan Kowani, , yaitu:
1.Gerakan Ibu Bangsa Percepatan Penurunan Stunting,
2. Gerakan Ibu Bangsa berwakaf
3. Gerakan Ibu Bangsa anti tembakau/zat adiktif,
4. Gerakan Ibu Bangsa untuk Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
5. Gerakan Ibu Bangsa Pemberdayaan UMKM Perempuan melalui Kowani Fair.
6. Gerakan Ibu Bangsa Menolak LGBT di Indonesia.
7. Gerakan Ibu Bangsa Mendorong Kepemimpinan Perempuan
8. Gerakan Ibu Bangsa Mendorong RUU PPRT, Implementasi UU TPKS & UU PDKRT.
9. Kowani menjadi inisiator yang mengusulkan Laksamana Malahayati, Rohana Kudus, dan Dr. Rubini sebagai pahlawan nasional.
10. Kowani berhasil memperjuangkan ditetapkannya Hari Kebaya Nasional setiap tanggal 24 Juli.
“Dan saat ini saya menjabat sebagai Secretary General, anggota tetap di PBB dan diberikan “special consultative status” pada UN ECOSOC, sebagai Vice President dari International Council of Women (ICW) dan bekerjasama juga untuk kepanjang tanganan gerakan perjuangan perempuan di tingkat provinsi dan tingkat kabupaten kota melalui BKOW dan GOW sampai tingkat grassroot,” lanjut Giwo.
Hingga saat. Kowani terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional antara lain menjadi Chair pada G20 tahun 2022, menggelar side event di markas besar PBB New York setiap tahunnya, menghadiri International Congress of Influential Women (ICWI) di Iran.
Menyelenggarakan ACWO Forum and Expo dengan partisipan lebih dari 1300 orang, menghadiri pertemuan G20 tingkat Menteri di Gujarat, India (2-4 Agustus 2023), melakukan MoU dengan Russia dan Italy di bidang pendidikan, melakukan MoU dengan Global Peace Women di Manila (6 November 2023), berpartisipasi dalam Global Peace Convention 2023 di Manila (11-14 Desember 2023), menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan kedutaan besar negara-negara sahabat, kedutaan besar iran, arab Saudi, Italy, Uni Eropa, Brunei, Pilipina, dan Amerika.
Merunut sejarah, Kowani jelas Giwo juga menjadi inisiator lahirnya Kementerian PPPA pada 1978 dimana Menteri PPPA Ny Lasiah Sutanto merupakan Ketua Umum Kowani periode 1973-1978. Kowani menjadi menjadi inspirasi ditetapkannya Hari Ibu pada 22 Desember.
Dikatakan Giwo, kekuatan nyata Kowani bukan sekadar pada jumlah organisasi anggotanya yang kini tercatat 103 organisasi tetapi kinerja Kowani sangat ditentukan oleh sinergisitas dari keseluruhan kinerja anggota anggotanya .
Termasuk keterpuasan klien/pelanggan kita yakni perempuan Indonesia secara keseluruhan dimanapun berada. Dimana untuk menjalankan organisasi dengan baik, perempuan harus menjadi Ibu Bangsa yang cerdas dan berkarakter.