Rossa Filmkan Kisah Perjalanan Karier, Hadirkan Film Dokumenter All Access To Rossa 25 Shining Years

WanitaIndonesianews.com, JAKARTA– Selalu ada yang baru dari Queen of Pop, Rossa!. Kali ini dia bersiap mencuri perhatian publik dengan mengeluarkan sebuah film dokumenter yang bercerita tentang kisah perjalanan karier Rossa selama 25 Tahun berkiprah di industri musik.

 

 

Film bertajuk  All Access to Rossa 25 Shining Years, menghadirkan   berbagai  peristiwa yang terjadi di  balik  dapur kreatif milik Rossa, mulai dari awal karier hingga kesuksesannya saat ini. Film berdurasi 90 menit yang disutradarai Ani Ema  Susanti itu sekaligus  merekam cerita tawa, tangis dan kebahagiaan yang dirasakan  Rossa, baik sebagai Ibu, wanita dan seorang Diva.

Film dokumenter itu juga menunjukkan kisah di balik konser tunggal “25 Shining Years Concert” pada 2022, yang menandai 25 tahun perjalanan karier Rossa di industri musik Indonesia.

Sejumlah cuplikan penampilan Rossa di berbagai panggung, baik di dalam maupun luar negeri juga  memberikan gambaran lengkap tentang dedikasinya di dunia musik.-i

Menurut Ani Ema Susanti, sang sutradara , film ini akan mengajak penonton untuk mengenal lebih dekat sosok Rossa, perjuangannya, serta inspirasi yang telah ia berikan kepada banyak orang.

“Melalui film dokumenter ini, masyarakat Indonesia akan melihat sosok Rossa dari berbagai macam sudut pandang, Rossa sebagai seorang diva, Rossa sebagai seorang ibu, hingga Rossa sebagai wanita entrepreneur,” ungkap  Ani Ema Susanti saat Press Conference di studio 1  XXI Plaza Indonesia.

Ani Ema Susanti mengakui tantangan terbesarnya adalah bagaimana ia menyuguhkan film dokumenter ini menjadi  lebih entertaining dan tidak membosankan.

Tak heran selain bercerita tentang perjalanan karier, film ini juga menyoroti kehidupan pribadi sang Queen of Pop Indonesia. Termasuk hubungan dengan anak semata wayang, Langit Rizki Ramadan dan  Yoyok, drummer band Padi yang tak lain adalah  mantan suaminya.

“Bagaimana menjahitnya satu per satu, meramu  menjadi sebuah cerita yang diinginkan teh Ocha, ini menjadi tantangan tersendiri sih, Tapi  yang saya salut, tim produksinya teteh itu punya dokumentasi yang lengkap banget. Dari awal karier beliau hingga kini , semuanya lengkap. Jadi sangat memudahkan proses  pengerjaannya, saya tinggal memikirkan dimana film ini akan berakhir,” lanjut Ani Ema Susanti.

Pada kesempatan sama, Rossa turut  mengomentari Ani Ema Susanti, Menurut Rossa sebelum menghadirkan  secuplik kisah putra dan mantan suaminya, dia sudah  mengantongi ijin dari keduanya.

“Saat  berencana membuat film ini, saya beritahu Rizki. Bubu mau buat film dokumenter mengenai perjalanan 25 tahun berkarier. Bagaimana menurut Kakak?  Respon dia positif banget. Bubu pantas kok buat film itu, karena sudah melakukan banyak hal di industri  ini. Begitu juga saat bicara dengan Mas Yoyo. Awalnya saya nggak mau melibatkan karena saya  khawatir malah menjadi lambe (lebay-red). Tapi dengan berbagai pertimbangan, rasanya sayang juga. Karena saya ingin menjadikan film ini sebagai legacy  yang akan dikenang,” tutur Rossa.

Rossa berharap  All Access to Rossa: 25 Shining Years dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda yang ingin berkarier di dunia musik.

“Bahwa untuk bisa berada di titik ini, aku juga melalui perjuangan yang tidak mudah, penuh dedikasi, kerja keras, dan selalu berinovasi,” lanjut Rossa.

Film ini  dijadwalkan tayang perdana di bioskop pada tanggal 1 Agustus 2024. Selanjutnya  Rossa akan melakukan sejumlah perjalanan untuk mempromokan film ini.

P Intan S, sang manajer yang sekaligus didapuk sebagai eksekutif produser pada film ini mengatakan , pihaknya  akan membawa film ini tak hanya ke sejumlah kota di tanah air, melainkan juga  ke sejumlah negara.

“Karena penggemar Ocha juga banyak di Malaysia, Singapura, Brunai, jadi kita akan  kesana  membawa film ini. Kita juga akan ke Korea,” pungkas  Intan.

Selain Intan,  dua  nama besar , yakni  Prilly Latuconsina bertindak   sebagai produser eksekutif juga Umay Shahab sebagai produser  turut membidani hadirnya film dokumenter ini.