Miliki Kekuatan Menyentuh Hati, Film Ikhlas Dalam Cinta Diharapkan Menjadi Tuntunan

WanitaIndonesianews.com, JAKARTA- Film drama religi produksi Starvision “Cinta dalam
Ikhlas” bakal  tayang di bioskop mulai 27 November 2024. Disutradarai Fajar
Bustomi dan diproduseri Chand Parwez Servia, film “Cinta dalam Ikhlas” diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya.

 

 

Mengikuti perjalanan Athar (Abun Sungkar), yang sudah kehilangan sosok ayah sejak masih kecil. Meski begitu, luka kehilangan tersebut masih sangat dirasakan oleh Athar dan keluarganya.
Hingga pada suatu hari, takdir mempertemukan Athar dengan Aurora Cinta Purnama atau Ara (Adhisty Zara) yang mampu menarik perhatiannya.

Lantas, apakah kehadiran Ara bisa mengubah pandangan hidup dan menghadirkan kebahagiaan bagi Athar? Athar dan Ara menjadi lebih baik untuk satu sama lain. Namun, pertemuan mereka selalu berujung dengan perpisahan. Akhirnya mereka harus mengikhlaskan satu sama lain, mungkinkah Tuhan belum meridai mereka untuk bersama?

Film “Cinta dalam Ikhlas” dibintangi Adhisty Zara dan Abun Sungkar. Selain keduanya, film “Cinta dalam Ikhlas” juga dibintangi oleh Omar Daniel, Zoe Abbas Jackson, Maizura, Cut Mini, Donny Damara, Elang El Gibran, Alif Rivelino, Izzati
Khansa, Dude Harlino, David Chalik, Eksanti, Tike Priatnakusumah, Fachri Al-Bukhori, Andrew Barrett, Firman Ferdiansyah, Anyun Cadel, Ustadz Hilman Fauzi, Teddy Tardiana, Barbie Arzetta, Robert Chaniago, Joseph L Kara, Desy
Ridyawati, dll .

“Cinta dalam Ikhlas” menjadi persembahan drama religi terbaru Starvisoon setelah
tepat setahun lalu merilis “172 Days”. Produser film “Cinta dalam Ikhlas” Chand Parwez Servia mengungkapkan melalui film ini Starvision ingin menghadirkan kisah yang terinspirasi dari kisah nyata dan berharap menjadi pembelajaran bagi

penonton tentang arti cinta dan ikhlas melalui kisah Athar dan Ara.

“Mengadaptasi novel Cinta dalam Ikhlas yang ditulis Abay Adhitya membuat kami
yakin bahwa cerita ini memiliki kekuatan yang menyentuh hati setiap orang yang mengikuti kisah Athar dan Ara. Selain perjalanan menemukan jodoh sejati, film “Cinta dalam Ikhlas” juga mengajarkan kita tentang nilai keikhlasan dalam menjalani hidup, dinamika dalam pertemanan dan keluarga, yang semuanya itu
akan mengaduk-aduk hati penonton. Semoga film “Cinta dalam Ikhlas” bisa memberikan tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak muda, serta orangtua. dalam memberikan dukungan kepada anak mereka,” kata produser “Cinta dalam Ikhlas” Chand Parwez Servia.

Sutradara film drama religi “Cinta dalam Ikhlas” Fajar Bustomi menambahkan, film
ini akan menunjukkan perjalanan memantaskan diri dalam upaya menemukan jodoh sejati. Film “Cinta dalam Ikhlas” juga menjadi kolaborasi terbaru Fajar Bustomi bersama Adhisty Zara dan Abun Sungkar setelah “Mariposa”.

Selain itu, Fajar bersama Chand Parwez merupakan kolaborator lama yang telah memproduksi berbagai judul film bersama.

“Para karakter yang ada di film ini memiliki lapisan yang mendalam dari berbagai
ujian yang mereka lalui, utamanya tentang kisah cinta dan dalam upayanya bertemu jodoh sejati. Bukan saja tentang cinta, tetapi “Cinta dalam Ikhlas” juga berupaya menghadirkan kisah bagaimana kita sebagai manusia bisa menjalani semuanya dengan ikhlas, berserah diri, sambil berikhtiar untuk menjadi yang terbaik di
hadapan Tuhan kita,” kata sutradara film drama religi “Cinta dalam Ikhlas” Fajar Bustomi.

Di film “Cinta dalam Ikhlas”, Adhisty Zara juga mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab. Hal ini sekaligus memberikan pengalaman dan pelajaran baru.

Di film ini, Zara banyak belajar dari dialog-dialog yang disampaikan oleh para karakternya, yang membuatnya bisa berefleksi untuk menjadi manusia yang lebih baik.

“Film “Cinta dalam Ikhlas” mengajarkan kita untuk selalu berbaik sangka sama
Allah. Jangan menyalahkan takdir, namun berserah diri saja,” kata pemeran Ara
Adhisty Zara.

Meski sempat merasa khawatir memerankan karakter Athar, namun Abun bersyukur ia bisa menjalani perannya dengan tuntas. Kekhawatiran itu lantaran karakter yang diperankannya ada di dunia nyata, dan ketika syuting, sang penulis novel, Abay Adhitya, selalu berada di lokasi. Di film ini, Abun juga turut mengisi Original
Soundtrack.

“Ada Kang Abay di lokasi. Awalnya sebenarnya sangat khawatir, takut salah-salah.
Namun aku justru bisa lebih banyak bertanya dan berdiskusi. Semoga film “Cinta dalam Ikhlas” bisa memberikan kita refleksi. Seperti yang diungkapkan Athar di film: jangan berbicara soal takdir sebelum doa dan ikhtiar selesai. Film ini
mengajarkan kita untuk mencoba ikhlas dan merelakan semuanya yang sudah
ditakdirkan, berbaik sangka kepada yang sudah menjadi pilihan Allah,” kata pemeran Athar, Abun Sungkar.
I