Wanitaindonesianews.com, BANDUNG Berdasarkan data Indonesia Medical Aesthetics Market, perkembangan industri estetika medis di Indonesia akan bertumbuh pesat. Pada 2022, nilainya mencapai 234,11 juta USD dan diperkirakan mencapai 450,23 juta USD pada 2028.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan penampilan wajah dan tubuh mendorong meningkatnya nilai pasar industri estetika. Di dunia, industri ini bernilai 75,46 miliar USD pada 2023 dan diperkirakan akan mencapai nilai pasar sebesar 232,49 miliar USD pada 2032.
Peluang ini disambut PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui divisi Aesterion dengan menyediakan
produk perawatan kulit berkualitas tinggi yang mengandung ultraconcentrated hyaluronic acid
yaitu DQHA35.
“Lima tahun lalu, kami memutuskan masuk ke pasar produk estetika karena kami
melihat potensi pasar industri estetika serta adanya kebutuhan produk estetika yang terpercaya, teruji, dan aman bagi wanita Indonesia. DQHA35 adalah produk terbaru dari rangkaian produk mesotherapy yang kami hadirkan melalui kerja sama dengan Dermaqual, perusahaan estetika dari Paris, Prancis,” ujar Imelda Julianingsi, Group Marketing Head PT Kalbe Farma Tbk pada media gathering DQHA35 di Bandung.
Hadirnya produk DQHA35 merupakan bagian dari komitmen Kalbe dalam menjaga kesehatan
masyarakat, utamanya pada pasar produk estetika. DQHA35 adalah produk perawatan kulit
berkualitas tinggi yang mengandung hyaluronic acid serta terbukti aman untuk berbagai jenis
kulit wanita Indonesia.
Kandungan hyaluronic acid adalah komponen alami pada kulit manusia yang memiliki
kemampuan mengikat molekul air. Kandungan hyaluronic acid dengan konsentrasi tinggi ini
terdapat di DQHA35 sehingga dapat mempertahankan kelembapan kulit, meningkatkan kadar kolagen di kulit, membantu menjaga kelembapan kulit, dan memperlambat tanda-tanda penuaaan seperti kerutan halus, kulit kering, dan kusam.
“Kami melihat pasar produk dan layanan estetika di Indonesia tiap tahun terus bertumbuh. Saat
ini, ada lebih dari 2000 klinik estetika di Indonesia, baik klinik lokal maupun klinik global yang
bekerja sama dengan klinik lokal. Pertumbuhan positif ini menjadi latar belakang dibentuknya
divisi Aesterion pada 2019 yang menyediakan berbagai produk serta layanan estetika. Aesterion
juga aktif mengedukasi masyarakat melalui komunitas Aesterionation yang beranggotakan para beauty enthusiasts,” tutur Imelda.
Meilda Ayu Bathini, Product Manager PT Kalbe Farma Tbk., menjelaskan bahwa komunitas
Aesterionation adalah wadah berbagi tips menjaga kecantikan dan tetap awet muda dengan perawatan yang tepat dan aman. Inilah alasan mengapa di komunitas Aesterionation para anggotanya rutin mendapatkan beragam informasi terbaru mengenai perkembangan perawatan estetika serta event- event Aesterion seperti event DQHA35 yang dilakukan di Bandung ini.
Pada event kali ini, tema yang diangkat adalah “Into the Woods” yang mengambil filosofi hutan
dan kulit manusia sebagai penjaga sumber kehidupan sekaligus sumber air.
“Keduanya perlu terus dijaga agar kehidupan kita bisa berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal. Event di Bandung ini adalah kelanjutan event yang sebelumnya telah diadakan di Jawa Timur dan di DI Yogyakarta. Kami berharap rangkaian event ini memperkuat misi edukasi Aesterion sekaligus meningkatkan brand awareness DQHA35 di wilayah Jawa Barat,” ujar Meilda.
Pada kesempatan yang sama, dr. Mathelda Weni Haryanti, M.Kes (AAM), sebagai key opinion
leader bidang estetika mengatakan saat ini, semakin banyak orang yang menggunakan skin
booster untuk perawatan kesehatan kulit, salah satunya dengan hyaluronic acid yang bermanfaat
bagi kulit.
“Utamanya untuk menjaga kelembapan kulit, meredakan kemerahan, meningkatkan
elastisitas kulit, mempercepat proses penyembuhan luka, dan membantu regenerasi kulit.”
Ia pun menambahkan bahwa kulit lembap bisa membantu mempertahankan make-up yang
digunakan agar tidah mudah luntur dan wajah tidak tampak kusam.
Sementara itu, dr. Achmad Yudha Pranata, Sp.DVE, menjelaskan bahwa kulit manusia terdiri dari beberapa jenis seperti kulit normal, berminyak, kering, sensitif, atau kombinasi.
“Jenis kulit kita berbeda-beda dan lapisan pembentuknya pun berbeda-beda. Bila ingin melakukan treatment, kita perlu mengetahui lapisan-lapisan kulit tempat treatment bekerja. Kita juga perlu melakukan treatment secara rutin karena kulit secara alami terus mengalami regenerasi,” jelasnya.
Perawatan rutin mandiri, tambahnya, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit.
Hal ini diamini oleh Dr. Susanti Tanijaya, M.Biomed (AAM), yang menyarankan perawatan kulit secara rutin terutama bagi perempuan di kota besar.
“Umumnya, perempuan di kota besar
bekerja di kantor dengan ruangan ber-AC yang bisa memengaruhi kelembapan kulit. Terkadang
kita tidak sadar saat kulit mulai kering dan memerlukan perawatan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga memberikan tips dan perawatan rutin yang praktis bagi pekerja kantoran untuk menjaga kesehatan kulit.
“Kegiatan edukasi ini merupakan bagian penting dari komitmen keberlanjutan Kalbe yaitu ‘Bersama Sehatkan Bangsa’ sehingga konsumen dan masyarakat dapat memahami pentingnya
pengetahuan treatment DQHA35 yang tepat dan aman serta mendapatkan manfaat terbaik dari
produk Kalbe. Apalagi produk ini harus diberikan oleh seorang dokter yang terlatih di bidang
estetika dengan berbagai teknik mesotherapy yang sesuai dengan kebutuhan kulit,” pungkas
Imelda.