Terkenal Di Cikarang, Dapur Coet Buka Cabang di Jakarta Selatan

WanitaIndonesianews.com, JAKARTA– Brand kuliner nusantara , Restoran Dapur Coet melebarkan sayapnya ke wilayah Jakarta. Khusus di Jakarta, restoran yang mengusung kuliner khas Sunda ini hadir dengan memakai nama baru, yaitu Nyonya Coet. 

 

 

Di Jakarta rencana Dapoer Coet akan hadir di Bintaro dengan nama dan konsep yang sama dengan yang di Cikarang.

Sebagaimana diketahui  sejak berdiri 21 Mei  2011 ‘Restoran Dapur Coet’ yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, mengalami perkembangan.

Saat ini terdapat dua cabang, yakni; Restoran Dapur Coet 1 dan Restoran Dapur Coet 2. Keduanya  berada  di kota yang sama.

“Kami optimis buka di Jakarta karena belum ada restoran makanan sunda yang benar – benar authentic dengan konsep open kitchen. Konsep dapur di dalam sebuah restoran, ditata secara terbuka, sehingga pengunjung bisa melihat langsung proses pemasakan makanan, seperti di terapkan di restoran Dapur Coet,” katanya.

Dari segi target market, Siti Nurlaila, melihat, Jakarta Selatan merupakan wilayah yang sangat potensial. Disana banyak pegawai, family, dan memiliki banyak lokasi destinasi. Kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan bisnis untuk membeli produk yang hendak ditawarkan cukup baik.

“Jakarta selatan, salah satunya jadi pusat kota yang bisa dijangkau berbagai macam kalangan, masih menjanjikan untuk menjadi pusat kuliner. Jakarta Selatan juga menjadi barometer Jakarta sebagai kota Global,” ujarnya.

Selain di Bintaro, Dapoer Coet juga akan membuka resto lainnya di Kemang, Jaksel. Berbeda dengan resto yang sudah ada sebelumnya, untuk yang di Kemang diberi label Nyonya Coet.

Nyonya Coet ini nantinya, akan melayani pembelian secara online.

“Selama ini kan konsentrasi melayani pembeli yang datang ke resto. Nah yang Nyonya Coet ini khusus pembelian lewat aplikasi. Kami akan hadir di semua aplikasi pembelian makanan secara online. Seperti gojek, shopee Food dan Grab. Dapur kita buat senyuman mungkin, di lokasinya ada tanaman-tanaman hidroponik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur,” ujar Laila.

Nama ‘Dapur Coet’ mengandung makna tersendiri bagi Siti Nurlaila pendiri Dapur Coet, yakni “Dapur” melambangkan tempat pengolahan makanan, sementara “Coet” diambil dari bahasa Sunda yang bermakna “cobek” atau tempat untuk mengolah sambal.

Dua cabang ini akan hadir akhir tahun dan awal tahun ini.

 

Jadi Pilihan Wisawatan

Menurut, Siti Nurlaila, walaupun Jakarta sudah tidak menjadi Ibukota Negara, karena Ibu Kota nantinya pindah ke IKN, tapi tidak akan hilang sejatinya dan iconnya. Kalau Jakarta tetap menjadi destinasi selain untuk pekerjaan juga bisa jadi wisata buat pendatang – pendatang atau turis dari mancanegara, bahkan tamu dari luar negeri.

“Mengingat banyaknya industri pariwisata yang memang sudah berkembang di Jakarta, jadi bisnis kuliner masih berpotensi. Justru melihat Jakarta akan menjadi kota global, membuka prospek bisnis kuliner yang semakin baik, karena semakin banyak orang datang ke Jakarta.

“Saya sudah melihat potensi bisnis di Jakarta seperti Jakarta Selatan sangat baik dan menjanjikan. Dapur coet harus segera hadir disana, menyajikan kuliner khas Sunda, yang bisa menjadi magnet membuat orang semakin senang datang ke Jakarta Selatan,” katanya.

Siti Nurlaila menambahkan keputusan buka cabang lantaran menanggapi banyaknya permintaan dari pelanggan agar  Restoran Dapur Coet melakukan ekspansi.

“Pelanggan setia kami  dari berbagai daerah. Mereka menjadi pelanggan setia yang datang rutin dan berulang. Mereka datang secara rutin  menikmati masakan di Dapur Coet. Pelanggan yang datang pun terus semakin banyak, dan jatuh cinta kepada nikmat cita rasa masakan khas Sunda yang di suguhkan di Dapur Coet. Nah, dari mereka inilah masukkan untuk buka cabang di Jakarta,” katanya.

Siti Nurlaila menambahkan ketika wisatawan datang ke Indonesia, Dapur Coet menjadi pilihan untuk  makan khas Indonesia yang authentic.