Wanitaindonesianews.com, TANGERANG SELATAN- Desainer Nina Septiana – Salwa Tanara berkolaborasi meluncurkan Rempah Series. Kolaborasi ini merupakan salah satu cara Nina Septiana menggali potensi dan mendukung para penyandang disabilitas untuk berkarya dan berdaya.
Salwa Tanara merupakan gadis tuna rungu sekaligus penyintas schizophrenia. Dengan kemampuannya melukis, Salwa membuat 15 motif rempah-rempah yang kemudian dituangkan ke dalam koleksi busana kerja muslimah milik Nina Septiana yang terkenal dengan brand Nina Nugroho.
Dikatakan Nina Septiana , pada peluncuran Rempah Series Nina Nugroho, Jumat, 27 Desember 2024, Rempah Series memadukan elemen tradisional rempah-rempah Nusantara dalam bentuk batik tulis dan printing dengan gaya yang modern.
Tema Rempah Series menjadi inspirasi bagi para desainer untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara, bukan saja sebagai komoditi namun juga sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Rempah Series menghadirkan lima belas koleksi busana yang terbagi dalam beberapa kategori busana, yaitu, comfort, confidence dan couture, yang memadukan motif rempah-rempah Nusantara dengan desain modern.
Setiap koleksi menggunakan material premium seperti Cotton Bridal Premium, Poly Cotton Twill, dan Poly Silk Premium, dengan desain yang ramah wudhu (wudhu friendly) dan akses mudah bagi ibu menyusui (busui friendly).
“Alhamdulillah hari ini sudah launching, sudah dipertontonkan kepada hadirin yang hadir disini. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk saling mengingatkan kembali tentang keberdayaan perempuan Indonesia. Kebetulan Salwa Tanara penderita schizophrenia dan juga disabilitas tuna rungu, sehingga dalam proses pembuatan busana Rempah Series ini saya belajar dari sosok Salwa Tanara, tentang keberdayaan sesungguhnya seperti apa,” ujar Nina di Oase At Aria, Ciputat, Tangerang Selatan.
Terkait rempah-rempah yang menjadi motif pada series Nina Nugroho kali ini, Nina mengatakan bahwa tema Rempah Series menjadi inspirasi bagi para desainer untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara, bukan saja sebagai komoditi namun juga sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
“Rempah Series bukan hanya koleksi busana, tetapi juga sebuah perayaan akan potensi luar biasa perempuan Indonesia, yang dengan segala keterbatasannya mampu berkarya dan menginspirasi banyak orang,” ungkap Nina yang akan mendonasikan sebagian hasil penjualan Koleksi Rempah Series kepada komunitas disabilitas di Indonesia.
Sebuah Kolaborasi Unik
Hadir pada peluncuran tersebut, Ibunda Salwa Tanara, Prof. Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin, menyatakan rasa bangga sekaligus mengapresiasi kolaborasi tersebut.
“Ini kolaborasi pertama tetapi sinerginya pernah dilakukan di beberapa event, tetapi yang ini agak menarik karena ini kolaborasi produk. Design dan motifnya yang dikolaborasikan, saya kira ini suatu kolaborasi yang sangat unik. insha Allah akan menghasilkan karya karya besar, karya karya keindonesiaan. Insha Allah ini akan kita bawa terus dalam road show Rempah Indonesia membumbui dunia,” ujar Prof. Azizah.
Patut diketahui, Salwa Tanara lahir di Jakarta pada tanggal 29 April 2004, seorang Tuna Rungu yang juga sedang berjuang melawan Schizophrenia.
Terlahir dengan kecintaan pada seni, sejak usia empat tahun, Salwa mulai menggambar dan mengekspresikan diri melalui seni.
Pada masa remaja, ia menemukan kecintaannya pada dunia fashion, terutama saat mulai merancang karakter-karakter dengan gaya dan sifat yang berbeda.
Dengan dukungan dari kakaknya, Salwa semakin jatuh cinta pada dunia fashion dan mulai merancang berbagai desain. Visinya dalam dunia fashion adalah menggabungkan kekayaan budaya dan alam Indonesia dengan desain yang modern dan elegan.
Untuk mewujudkan impian ini, Salwa menciptakan brand pribadi bernama “Salwa Tanara” yang memperkenalkan elemen tradisional seperti batik, tenun, dan motif alam dengan sentuhan modern yang diterima secara global.
Melalui setiap karyanya, Salwa ingin menyampaikan pesan tentang keindahan dan keberagaman Indonesia sambil mengedepankan nilai estetika yang inovatif.