Wanitaindonesianews.com — Produk sutera lokal semakin diminati di pasar mancanegara karena kualitas dan keunikan desainnya yang menarik perhatian konsumen internasional. Tak heran Prof. Deby Vinski, tokoh dunia anti-aging yang dikenal sebagai The Queen of Anti-Aging, dengan penuh rasa bangga kerap menentengnya sebagai oleh-oleh setiap melakukan lawatan ke luar negeri.
Seperti baru-baru ini, Prof Deby bersama desainer Indonesia mendesain secara khusus syal untuk para anggota dari 74 negara organisasi internasional World Council of Stem Cell (WOCS) yang aka hadir pada Kongres Dunia Regenerative Medicine and Stem Cell Therapy yang digelar di Roma, Italia, pada bulan Maret lalu.
Deby memang dikenal selalu mempromosikan budaya karya negara anggotanya seperti saat WOCPM Congress di Bali dimana para wanita cantik berprestasi berkebaya yang tergabung dalam LIP melakukan fashion show Kebaya pada Gala Dinner.
Juga saat World Congress di Paris ada 12 model memperagakan pakaian adat dan tenun .
Perpaduan Kongres Kedokteran Regeneratif dan Stemcell dengan peragaan budaya karya pengrajin maupun desainer akan sangat membantu promosi Health Tourism.
Langkah nyata Prof. Deby pun mendapat apresiasi dari Hj Mufidah Jusuf Kalla, Dewan Kehormatan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Dikatakan Mufidah, dengan dukungan tokoh-tokoh bangsa, karya anak negeri seperti SROJA Silk Scarf diyakini akan semakin mendapat tempat di hati pasar internasional.
“Saya berharap Prof Deby terus mempromosikan kerajinan nasional ke berbagai negara dalam setiap perjalanannya membawa misi kesehatan dunia,” ujar Mufidah saat menerima laporan kegiatan promosi yang dilakukan Prof. Deby, Rabu, 16 April 2025.
Mufidah menyebut kehadiran SROJA Silk Scarf di panggung dunia turut mendukung kemajuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia, khususnya sektor kerajinan tangan.
Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Prof Deby memberikan cenderamata spesial dari Kongres Dunia Regenerative Medicine and Stem Cell Therapy.
Syal Sutera SROJA yang diberikan memiliki keunikan tersendiri. Dibuat secara handmade, produk ini memadukan motif batik khas Indonesia dengan ilustrasi megah Santo Basilika—ikon arsitektur Vatikan dan Italia.
“Produk lokal seperti ini patut dibanggakan. Kualitasnya tak kalah dengan scarf sutera dari brand internasional,” papar Hj Mufidah yang tampil anggun dan awet muda dalam kesempatan itu.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang turut hadir saat laporan kegiatan disampaikan pun menyampaikan dukungan bukan hanya atas prestasi Deby tapi juga usahanya mempromosikan karya kerajinan dan produksi Indonesia kemanca negara
Menurutnya, produk syal sutra lokal ini layak menjadi kebanggaan nasional dan terus diperkenalkan ke dunia.
“Saya berharap langkah ini (Prof. Deby) bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus membawa karya anak bangsa ke kancah global,” pungkas Jusuf Kalla.