Melly Goeslaw: Strategi Mewujudkan Parlemen Seimbang Gender untuk Kebijakan yang Responsif dan Beragam

Wanitaindonesianews.com, KUCHING–Keterwakilan perempuan di DPRD periode 2024-2029 masih jauh dari target 30%.  Dalam sebuah kunjungan ke negeri tetangga, Kuching, Serawak Malaysia Melly Goeslaw, anggota DPR RI Komisi X
dan anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), menekankan pentingnya kegiatan yang membahas tema “Steering Innovation, Inclusivity and Diversity Through Gender-Balanced Parliaments for a Future-Ready ASEAN”.

Dalam pernyataannya, Melly menegaskan bahwa perwakilan gender yang seimbang
dalam parlemen adalah kunci untuk mendorong inovasi dan inklusivitas, serta
menciptakan kebijakan yang lebih beragam dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di kawasan ASEAN.

Melly menjelaskan bahwa parlemen yang seimbang gender dapat meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan mendorong partisipasi perempuan dalam politik sebagai langkah menuju kesetaraan.

“Inovasi sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan global dan lokal. Parlemen yang beragam dapat menghasilkan ide-ide baru dan solusi kreatif,” ujarnya.

Melly juga menekankan bahwa parlemen seimbang gender dapat meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan mendorong partisipasi perempuan dalam politik.

“Inovasi sangat penting untuk menghadapi tantangan global dan lokal. Parlemen yang
beragam dapat menghasilkan ide-ide baru,” ujar Melly. Ia juga menekankan pentingnya
inklusivitas dan diversitas dalam pembuatan kebijakan untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif.

Melly mendorong strategi seperti pendidikan politik bagi perempuan, implementasi kuota gender dalam pemilihan umum, dan dukungan bagi calon legislatif perempuan.

“Parlemen seimbang gender akan menghasilkan kebijakan yang lebih responsif terhadap isu-isu gender dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik,” tambahnya.

Melly menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.

“Parlemen yang seimbang gender
adalah kunci untuk menciptakan ASEAN yang siap menghadapi masa depan,”
tambahnya.

Sebagai anggota BKSAP dan DPR, Melly berkomitmen untuk mendorong kebijakan
yang lebih inklusif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ia percaya bahwa perempuan anggota BKSAP dan DPR memiliki peran strategis dalam mewakili perspektif gender dalam diplomasi parlemen, mengutamakan perspektif gender dalam legislasi, dan membangun inklusivitas dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan langkah-langkah ini, Melly berharap dapat memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang menghormati keberagaman dan merangkul inklusivitas dalam pembangunan.