WanitaIndonesianews.com, JAKARTA–Memiliki kualitas hidup yang baik merupakan impian semua orang. Namun pada seseorang yang memiliki suatu penyakit, secara perlahan rasa percaya di dalam diri kerap memudar berdasarkan seberapa berat tingkat sakit yang dialami.
Pada penderita autoimun -lupus- misalnya, beratnya penyakit tersebut turut melemahkan semangat hidup atau keinginan untuk sembuh.
Sebagaimana kita ketahui, lupus adalah salah satu jenis penyakit Autoimun yang dialami oleh 90% wanita di seluruh dunia.
Penyakit kronis ini bermanifestasi dalam beragam bentuk dan terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.
Dalam berbagai literatur kesehatan dijelaskan bahwa lupus adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menjadi kacau. Tidak hanya itu penyakit ini juga menyerang sel – sel dan organ sehat seseorang.
Tantangan yang dihadapi Odapus ( orang dengan Lupus) atau Autoimun lainnya adalah selain berjuang dengan gejala penyakit yang komplek, mereka juga harus berhadapan dengan konsekwensi efek samping pengobatan, perubahan fisik yang ekstrim secara penampilan menurunnya kemampuan fisik dan produktifitas.

Tentu saja pengalaman menghadapi semua hal tersebut dalam waktu yang bersamaan tidaklah mudah.
Karena itu penyandang Aautoimun perlu belajar sebuah metode baru yang agar mereka tidak terjebat dalam realitas yang membuat kondisinya semakin memburuk.
Belakangan mulai ramai diperkenalkan metode Access Bars dari Access Consciousness. Yaitu sebuah metode yang memberikan kemungkinan untuk memiliki keuangan, usaha, relasi dan kehidupan menjadi lebih menyenangkan.
Fena Wijaya, salah satu fasilitator metode ini sudah sejak tahun 2017 Fena membantu banyak individu untuk meningkatkan kualitas kehidupan menjadi lebih bahagia, memiliki kesadaran akan diri mereka, juga keuangan meningkat menjadi jauh lebih baik melalui berbagai kelas, sesi dan juga workshop yang ia selenggarakan.
“Access Bars dari Access Consciousness, sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk melepaskan hambatan mental dan emosional,” papar Coach Fena yang kerap membagikan informasi seputar metode ini melalui akun Instagram-nya @fena.wijaya, miliknya.
Coach Fena menambahkan teknik ini diyakini dapat membantu seseorang mencapai relaksasi mendalam, mengurangi beban pikiran yang terus menerus ada di kepala, sulit tidur, kecemasan yang berkelebihan, serta meningkatkan fokus dan produktivitas, baik untuk anak sekolah, remaja, dan terutama dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Seiring dengan meningkatnya tekanan hidup dan gaya modern serta dinamika dunia bisnis, semakin banyak masyarakat mencari cara untuk menemukan ketenangan dan meningkatkan kualitas hidup,” tuturnya.

Bagaimana dengan penderita Lupus? Coach Fena mengungkapkan, dia kerap membagikan metode ini pada para Odamun (Orang dengan Autoimun).
Dalam waktu dekat, Coach Fena juga bakal bekerjasama dengan komunitas penyintas Autoimun.
Dimana selama 3 hari dia mengajak Odamun belajar menciptalan realita yang lebih baik dengan kondisi mereka sehingga proses pemulihan bisa berlangsung lebih cepat menyenangkan bahkan menjadi perjalanan baru untuk bertumbuh.
“Target kegiatan ini adalah membangun kesadaran tentang tubuh Odamun. Bagaimana jika kamu dapat merasa nyaman dengan tubuh kamu? dan bagaimana jika tubuh kamu adalah sahabat dan bukan musuh kamu? Dalam menjalani kehidupan, banyak orang seringkali mengabaikan dan bahkan memberikan penilaian jelek terhadap tubuhnya. Bagaimana jika tubuh kita memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan kita dengan cara yang berbeda? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kita coba pecahkan bersama,” papar Coach Fena.
Pada kegiatan yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Lupus Dunia pada bulan Mei mendatang, Coach Fena berkolaborasi dengam Sahabat Cempluk.
“Sahabat Cempluk adalah salah komunitas Autoimun yang sudah lebih dari 10 tahun aktif mendampigi dan memberikan dukungan moril, finansial dan dukungan lainnya untuk anak dan perempuan dengan Autoimun dan Rumah Djiwa sahabat bercerita dan pemulihan Sahabat Cempluk, ” pungkas Coach Fena.