Wanitaindonesianews.com, JAKARTA–Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Kearsipan ke-54 yang mengangkat tema ”Prakarsa Mahardika: Ekosistem Kearsipan Digital untuk Pemerintahan Berdayaguna, Kemajuan Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Bangsa”, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberikan penghargaan kepada insan kearsipan dan pencipta arsip prestasi dan kinerja kearsipan yang telah dicapai.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI.
Menurut Menteri Rini menyampaikan bahwa pada setiap proses reformasi birokrasi, tentunya di setiap itemnya (evidence) ada peran arsip.
”Saya juga betul-betul memberikan apresiasi yang luar biasa sampai tadi bagaimana menyimpan arsip yang sudah teregistrasi sebagai memori kolektif bangsa, itu menurut saya luar biasa. Jadi bapak dan ibu sekalian jangan sekali-kali meremehkan peran arsip. Karena arsip itu selalu ada di setiap kegiatan kita, dan itulah yang menjadi salah satu evidence kita bahwa kita bergerak maju. Jadi kemajuan suatu bangsa itu sebetulnya bahwa dia tercatat betul bahwa dia mengalami kemajuan. Kalau dia tidak tercatat betul. Kalau tidak tercatat dengan baik tentunya kita tidak bisa mewariskan hal tersebut kepada anak bangsa,” jelas Rini.

Rini juga menambahkan bahwa terdapat tiga hal di ANRI yang perlu menjadi prioritas, pertama pengembangan budaya tertib arsip, pelayanan perluasan untuk publik, dan pengembangan pusat khazanah kearsipan Nusantara.
ANRI juga saat ini memiliki suatu tantangan yang tidak sedikit. Komunitas kearsipan diharapkan untuk terus mewujudkan transformasi kearsipan yang berbasis digital. Para arsiparis tentunya harus mulai berbenah diri bagaimana kita mulai berinovasi agar kita bisa melakukan tata kelola kearsipan yang lebih berbasis digital.
Pada puncak peringatan Hari Kearsipan ke-54 ini Menteri Rini menyampaikan penghargaan kearsipan kepada pencipta arsip yang telah berhasil menunjukan kinerja kearsipan luar biasa pada 2025 dan 2024. Adapun penerima penghargaan pada anugerah kearsipan ini terdiri atas beberapa kategori:
- Arsiparis Teladan Nasional Tahun 2025;
Kategori Keterampilan
Juara ke Nama Jabatan dan Instansi Nilai
I Sarjono Arsiparis Terampil ANRI 89,98
ll Yurika Arsiparis Penyelia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 87,80
lll Heri Khiswanto Arsiparis Mahir Kementerian Kesehatan 87,83
Kategori Keahlian
Juara ke Nama Jabatan dan Instansi Nilai
I Woro Hapsari Candra Arsiparis Muda Kabupaten Belitung Timur 90,20
ll Herdito Haryowidagdo Arsiparis Pertama Kementerian Ketenagakerjaan 90,15
lll Amelya Indah Fatma Rini Arsiparis Pertama Provinsi Jawa Timur 89,15
- Nilai Terbaik Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2024;
Kementerian
Terbaik ke Kementerian Kategori Nilai
I Kementerian Kesehatan AA (Sangat Memuaskan) 97,89
ll Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi AA (Sangat Memuaskan) 95,79
lll Kementerian Ketenagakerjaan AA (Sangat Memuaskan) 95,51
Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Terbaik ke LPNK Kategori Nilai
I Arsip Nasional Republik Indonesia AA (Sangat Memuaskan) 99,54
ll Badan Pengawas Obat dan Makanan AA (Sangat Memuaskan) 98,93
lll Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia AA (Sangat Memuaskan) 97,50
Lembaga Non Struktural/Lembaga Penyiaran Publik
Terbaik ke LNS/LPP Kategori Nilai
I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia AA (Sangat Memuaskan) 94,26
ll Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan AA (Sangat Memuaskan) 94,02
lll Komisi Yudisial Republik Indonesia AA (Sangat Memuaskan) 93,68
Pemerintah Daerah Provinsi
Terbaik ke Provinsi Kategori Nilai
I Jawa Tengah AA (Sangat Memuaskan) 96,07
ll Daerah Istimewa Yogyakarta AA (Sangat Memuaskan) 95,83
lll Jawa Barat AA (Sangat Memuaskan) 93,50
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Terbaik ke Kabupaten/Kota Kategori Nilai
I Kota Surabaya AA (Sangat Memuaskan) 98,51
ll Kota Batu AA (Sangat Memuaskan) 96,42
lll Kabupaten Sleman AA (Sangat Memuaskan) 95,85
Selain itu juga diserahkan sertifikat Penetapan Register Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa Tahap I Tahun 2025 oleh Kepala ANRI yang mencakup sebelas arsip terdiri atas:
- Arsip Perjalanan Karir Waldjinah Maestro Keroncong Perempuan Indonesia 1958-2022;
- Arsip Kiprah Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta 1953-1977;
- Arsip Perjuangan I Gusti Ngurah Rai;
- Arsip Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah sebagai Pionir PKK Nasional
- Arsip Pengelolaan dan Koleksi Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin: Pilar Pelestarian Budaya Bangsa dan Epicentrum Kesusastraan Indonesia
- Arsip Konferensi Colombo Plan XI Tahun 1959 di Yogyakarta, Arsip Kerajinan Seni Motif Modifikasi Songket Pekanbaru Periode 2004 – 2014
- Arsip Perjalanan Eliminasi Malaria di Indonesia, Periode Arsip 1900-2023;
- Arsip Kawasan Kotabaru Yogyakarta Tahun 1925-2023;
- Arsip Koperasi Batik Pekajangan (1939-2002): Perjuangan Ekonomi Sosial Pengusaha Bumiputra, Arsip Makam Eropa Peneleh Surabaya (1848-2024).
Menurut Kepala ANRI, Mego Pinandito momentum peringatan Hari Kearsipan bukan hanya sekadar mengenang lahirnya regulasi kearsipan, melainkan juga sebagai refleksi komitmen untuk reformasi dan transformasi kearsipan digital yang terus berjalan.
Ditambahnya, upaya memperkuat penyelenggaraan kearsipan nasional harus terus dilakukan dengan dua sasaran strategis utama, yaitu peningkatan budaya tertib arsip dan pengembangan memori kolektif bangsa.
Peningkatan budaya tertib arsip dan pengembangan memori kolektif bangsa menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bernegara yang lebih tertib, baik dari sisi administrasi, manajemen, maupun akuntabilitas kinerja dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

Mego juga mengajak seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memperkuat kolaborasi, mendukung pengembangan sistem kearsipan nasional, serta mewujudkan budaya tertib arsip dan memori kolektif bangsa yang autentik, utuh, dan terpercaya.
”Kami akan terus berupaya untuk memperkuat berbagai program yang ada di ANRI untuk bersama-sama mendukung program-program kearsipan yang dilaksanakan oleh seluruh daerah dan instansi pusat dalam mendukung percepatan pelaksanaan program-program kearsipan secara nasional,” tambah Mego.
Sebagai informasi, peringatan ke-54 tahun. Hari Kearsipan yang jatuh pada 18 Mei, kali ini mengangkat tema ”Prakarsa Mahardika: Ekosistem Kearsipan Digital untuk Pemerintahan Berdayaguna, Kemajuan Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Bangsa”.
Prakarsa Mahardika mengandung makna inisiatif atau sebuah upaya mulia untuk menciptakan terobosan dalam pengelolaan arsip.
Prakarsa ini menandai upaya bersama civitas kearsipan untuk membangun ekosistem kearsipan digital yang mendorong pemerintahan berdayaguna (efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat) serta mengakomodir transformasi informasi kearsipan menjadi ilmu pengetahuan dan memperkuat budaya bangsa.