June 30, 2025

Jambore Nasional Penggiat Keluarga Indonesia 2025 Digelar di Bandung

Wanitaindonesianews.com, Bandung – Jambore Nasional Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia 2025 resmi dibuka pada Jumat, 27 Juni 2025 di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Barat. Jambore yang berlangsung selama 3 hari ini dibuka oleh Ketua Umun GiGa Indonesia, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si.

Kegiatan bertema “Kampung Ramah Keluarga: Meraih Martabat dan Integritas Warga Lanjut Usia” (Family Friendly Kampong: Achieve Senior Citizens’ Dignity and Integrity) ini diikuti oleh puluhan profesional, penggiat keluarga, dan relawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Pembukaan resmi berlangsung di Aula Rucita BBGTK pada pukul 13.30 WIB, diawali dengan laporan kegiatan oleh Dr. Viena Rusmiati H., S.Pd., dan sambutan dari Ketua Tim Kerja Kemitraan BBGTK Jawa Barat, Aline Puspasasri, S.E., M.Ed.

Acara juga dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum GiGa Indonesia, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si., yang menyampaikan urgensi pendekatan holistik Kampung Ramah Keluarga (KRK) untuk menjawab tantangan keluarga lintas generasi, termasuk kelompok lanjut usia.

“KRK adalah model solusi holistik untuk menjawab berbagai isu keluarga—baik kesehatan mental, ekonomi, hingga perubahan nilai sosial—yang berdampak langsung pada kondisi lansia di Indonesia,” jelas Prof. Euis dalam sesi materi utama bertajuk Urgensi KRK untuk Sistem Dukungan Lansia Bermartabat, Sehat, Bahagia, Berintegritas, yang dimoderatori oleh Rahmi Damayanti.

Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan perawatan kesehatan diri lansia, serta pemahaman mengenai tugas perkembangan lansia.

Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si., Ketua Umum GiGa Indonesia (foto: dok)

Selain itu, program ini juga untuk meningkatkan konsep diri positif dan kesempatan kontribusi lansia dalam masyarakat.

Prof. Euis juga menyoroti data demografi dan perubahan sosial seperti tren “childfree” dan “married is scary” yang mempengaruhi struktur penduduk Indonesia menuju status aging nation.

” Disini pentingnya relawan kelansiaan dan KRK sebagai model dukungan sosial yang mengangkat peran lansia sebagai senior citizens yang tetap aktif, produktif, dan dihargai,” papar Prof. Euis.

Hari pertama Jambore ini ditandai dengan diskusi interaktif, pertukaran gagasan aplikatif, serta refleksi nilai-nilai kekeluargaan lintas usia.

Suasana hangat, antusias, dan kolaboratif menjadi cerminan kuat dari komitmen kolektif untuk mewujudkan kampung yang benar-benar ramah bagi lansia.

Jambore Nasional GiGa Indonesia 2025 berlangsung selama 3 hari dengan berbagai sesi pematerian pelatihan, diskusi, dan praktik pemetaan lansia, serta perumusan langkah dalam memperkuat implementasi KRK di tingkat komunitas.

By Dewi

Related Post