November 20, 2025

Terlibat di Film Air Mata Mualaf, Acha Septriasa Senang Bukan Main, Karena  Syutingnya Dekat Rumah

Wanitaindonesianews.com,JAKARTA–Keberuntungan berlipat-lipat tengah dirasakan aktris Acha Septriasa ketika didapuk  di film terbarunya ‘Air Mata Mualaf’ yang telah selesai dikerjakan setahun lalu.

Setidaknya ada 3 keberuntungan yang diperoleh Acha saat memutuskan terlibat di film ini.

Pertama, selain dipercaya sebagai pemeran utama lewat film yang diproduseri Dewi Amanda tersebut,  Acha sekaligus diminta menyanyikan Original Sound Track film tersebut.

Sontak, Acha yang terakhir masuk dapur rekaman  di tahun 2016 merasa tidak pede. Namun sebaliknya sang produser punya insting bisnis, bahwa masyarakat ingin mendengarkan kembali suara merdu Acha.

“Saya  bilang ke Bu Dewi, ‘Bu, saya udah  lama nggak di musik.  Ya karena Saya enggak pengen jadi diva juga, enggak pengen jadi penyanyi’ gitu.  Tapi karena Bu Dewi berusaha menyakinkan, akhirnya saya ambil tantangan ini. Saya juga minta dicoaching lagi sama mba Uci Nurul,”  ungkap Acha di acarakonferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 19 November 2025.

Acha Septriasa memerankan sosok Anggie di film Air Mata Mualaf (foto: ist)

Acha berharap publik dapat menerima single OST nya.  

“Kebetulan lagunya dari Mbak Tya Subiakto, dulunya juga pernah ngisi soundtrack sama Mbak Tya scoring-nya gitu,” kata Acha.

Air Mata Mualaf bercerita tentang perjalanan  spiritual Anggie (Acha Septriasa), wanita Indonesia di Sydney.

Anggie mengalami kekerasan dari kekasihnya, Ethan (Matt Williams). Dalam keterpurukan, ia diselamatkan oleh Fatimah (Hana Saraswati), pengurus masjid yang memperkenalkannya pada Islam. 

Namun, keputusan Anggie untuk memeluk agama baru ini malah memicu konflik dan penolakan dari keluarganya.

Film ini diproduksi oleh Merak Abadi Productions dan Suraya Filem, serta dibintangi oleh Achmad Megantara, Budi Ros, Rizky Hanggono, dan banyak aktor lainnya.

Acha memberi bocoran seputar pengalamannya mengenakan cadar di film yang disutradarai Indra Gunawan ini.

Acha mengaku scene ini menjadi pengalaman spiritual yang luar biasa baginya.

“Rasanya  nyaman selama berada di lokasi syuting. Memakai cadar itu ternyata adem banget,” urai Acha yang selalu menjadikan film-film religius yang dimainkan sebagai
pesan pengingat dalam kehidupannya.

Keberuntungan lain yang dirasakan Acha selama menjalani proses syuting Air Mata Mualaf ini , karena tak perlu berjauhan dengan putri semata wayangnya. Maklum jarak lokasi syuting dan kediamannya tidak lebih 400 meter saja.

“Jadi akunya nggak bingung saat meninggalkan anakku pada mantan suami. Aku pun bisa pulang ke rumah ketika break syuting,” kata Acha, lagi.

Air Mata Mualaf  akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025.

Sutradara Indra Gunawan menekankan bahwa film ini dibangun bukan untuk menggurui, tetapi untuk memotret manusia saat berhadapan dengan persimpangan hidup.

“Saya membuat film ini bukan untuk menunjukkan siapa yang benar atau salah. Fokus kami adalah menghadirkan manusia apa adanya, dengan ketakutan, cinta, dan
keberanian mereka. Setiap orang pernah berada di titik ketika ia harus memilih jalannya sendiri, dan proses itulah yang kami ceritakan,” papar Indra.

Poster film Air Mata Mualaf (foto: ist)

Produser Dewi Amanda menambahkan bahwa keberanian untuk mengangkat tema sensitif justru berangkat dari kedekatannya dengan realitas.

“Perbedaan dalam keluarga sering dipandang sebagai ancaman. Tetapi melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan bisa menjadi ruang belajar. Hidayah atau jalan pilihan tidak datang karena paksaan manusia; ia datang dari Tuhan. Film ini mengajak penonton melihat itu dengan hati yang lebih lembut,” ujar Dewi Amanda.

Sementara dari sisi karakter, Acha Septriasa mengungkapkan bahwa peran Anggie memberinya perspektif baru tentang keteguhan hati seorang perempuan.

“Anggie adalah sosok yangmemilih tanpa membenci dan melangkah tanpa marah. Dia tahu apa yang ia rasakan sebagai kebenaran, tetapi ia juga mencintai keluarganya dengan sangat dalam. Peran ini mengingatkan saya bahwa memilih jalan sendiri bukan tindakan meninggalkan, tetapi keberanian untuk jujur pada diri sendiri,” pungkasnya.

Dewi's avatar

By Dewi

Related Post