December 16, 2025

Mendengar Cerita Dari Lapangan, Dibalik Penolakan Orang Tua Terhadap Imunisasi HPV Gratis

Wanitaindonesianews.com, JAKARTA–Data terkini mengenai kanker serviks telah  menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di Indonesia. Ada sebanyak 40.000 kasus baru kanker serviks setiap tahunnya menyerang perempuan di Tanah Air. 

Dalam upaya pencegahan kanker serviks atau kanker leher rahim, Pokja RCCE, Portkesmas, PandemicTalks, dengan dukungan UNICEF Indonesia melakukan intervensi edukasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi HPV (Human Papillomavirus) yang terbukti efektif mencegah kanker leher rahim.

Inisiatif “Jaga Bersama” telah menunjukan hasil yang cukup baik. Pembelajaran, praktik baik dan rekomendasi dari inisiatif “Jaga Bersama” disampaikan pada pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2

Kegiatan yang telah dimulai sejak tahun 2024 ini menggunakan teknik komunikasi interpersonal (Interpersonal Communication) dalam kegiatan edukasi untuk meningkatkan penerimaan orang tua dan Masyarakat secara umum terhadap imunisasi HPV yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah melalui program, Bulan Imunisasi Anak Sekolah.

Inisiatif yang dilaksanakan di Brebes, Cilacap di Provinsi Jawa Tengah dan Bone, Makassar, serta Bulukumba di Sulawesi Selatan ini telah menjangkau lebih dari 12 ribu siswa Sekolah Dasar dan 2 ribu orang tua di 276 sekolah.

Dashboard yang dikembangkan Portkesmas juga menunjukan 85 dari 94 sekolah prioritas dengan cakupan imunisasi HPV di bawah target pada tahun lalu, telah berhasil meningkatkan cakupannya pada tahun ini.

Secara keseluruhan, sejak tahun 2024, inisiatif ini telah menjangkau 30 ribu siswa dan 13 ribu orang tua.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya menekankan pentingnya strategi komunikasi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman Masyarakat tentang bahaya kanker leher rahim dan pentingnya imunisasi serta skrining untuk pecegahan.

“Setiap satu jam, dua perempuan Indonesia meninggal akibat kanker leher rahim, padahal kanker ini dapat dicegah melalui imunisasi HPV. Meski vaksin telah tersedia, masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya imunisasi HPV, dan disinilah peran komunikasi menjadi sangat penting,” ujar Menkes Budi, dalam sesi Dialog ‘Mengatasi Penolakan Imunisasi HVP Melalui Pendekatan Interpersonal Communication: Cerita dari  Lapangan  yang digelar di DTO Space, Gedung Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025.

Menkes Budi juga mengatakan  untuk  mengatasi penolakan imunisasi bukanlah hal yang mudah. Namun, melalui metode komunikasi yang tepat dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, telah menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dapat meningkat.

“Pekerjaan kita belum selesai, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang harus mencapai cakupan di atas 90 persen untuk
memastikan anak-anak kita terlindung dari bahaya kanker leher rahim,” papar Menkes Budi.

Rizky Ika Syafitri, Koordinator Pokja RCCE dan Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF
Indonesia, menyampaikan hasil baik yang ditunjukan dari inisiatif Jaga Bersama ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi yang serius antara pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat, dapat mengatasi masalah kesehatan yang besar.

“Melalui pendekatan komunikasi
yang menarik, partisipatoris dan sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia, keraguan masyarakat terhadap imunisasi dapat diatasi,” ujar Rizky Ika Syafitri.

Sebagai informasi,  Pokja RCCE+
Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Working Group atau Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat  yang dibentuk sejak awal pandemi COVID-19.

Pokja ini berperan dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dalam melindungi diri dari bahaya COVID-19 di tengah maraknya peredaran hoaks dan misinformasi.

Pada tahun 2023 Pokja RCCE menerima mandat melalui Keputusan Menteri Kesehatan no. 1461 tahun 2023 tentang Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Program Kesehatan Prioritas untuk berkontribusi dalam upaya penanganan kesehatan dari aspek komunikasi, perubahan perilaku dan pelibatan masyarakat.

Pada pertemuan  tersebut hadir berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Pemerintah, Organisasi Masyarakat Sipil, Mitra Pembangunan, Badan Usaha, serta pegiat kesehatan masyarakat lainnya.

Semua pihak yang terlibat sepakat untuk memperluas inisiatif “Jaga Bersama” agar lebih banyak anak Indonesia mendapatkan perlindungan dari bahaya kanker leher rahim.

Pokja RCCE berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya ini dan memperluas jangkauannya ke daerah lain di seluruh Indonesia.

“Saya meminta agar praktik baik dari inisiatif ‘Jaga Bersama’ dapat diteruskan dan diperluas ke daerah lainnya. Ini adalah langkah kita bersama untuk memastikan bahwa seluruh anak Indonesia mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan,” pungkas Menkes Budi.

Redaksi's avatar

By Redaksi

Related Post