October 29, 2025

Kampanyekan Program Bangga Berkebaya, Giwo Rubianto Parade Kebaya di Pasar Tanah Abang Blok B

Wanitaindonesianews.com, JAKARTA– “Perayaan Hari Kebaya di hotel-hotel berbintang sudah biasa, namun jika dilakukan di tengah keramaian pusat perbelanjaan Tanah Abang terasa luar biasa,” demikian diungkapkan Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo M.Pd, Ketua Umum Gerakan Wanita Sejahtera, Kamis, 31 Juli 2025, di kawasan Pasar Tanah Abang, Blok B, Jakarta Pusat.

Peringatan Hari Kebaya Nasional memasuki tahun kedua pada tanggal 24 Juli 2025 kemarin. Giwo Rubianto sebagai pelopor lahirnya Hari Kebaya Nasional terus mengkampanyekan pemakaian kebaya dalam aktivitas sehari-hari.

Di pengujung bulan Juli,  Giwo melalui Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) bekerja sama dengan PD Pasar Jaya dan Komunitas Wanita Berkebaya menggelar peringatan Hari Kebaya Nasional 2025
di pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara.

Semangat melestarikan kebaya terus  digaungkan melalui sejumlah  kegiatan bertajuk “Bangga Berkebaya”.

Diantaranya dimeriahkan dengan parade kebaya dan pembagian kebaya gratis kepada pengunjung dan pedagang perempuan Pasar Tanah Abang Blok B.

“Peringatan Hari Kebaya Nasional
kedua yang jatuh pada 24 Juli 2025 merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia. Karena selain merupakan salah satu identitas budaya Indonesia, kebaya juga sudah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya takbenda bersama dengan empat negara lainnya yakni Brunei, Malaysia, Thailand dan Singapura,” ujar Giwo dalam kata sambutannya.

Dia juga menegaskan penetapan Hari Kebaya Nasional merupakan sebuah pencapaian diplomasi budaya yang luar biasa, sekaligus bukti bahwa kebaya memiliki makna lintas batas dan generasi.

Giwo mengaku lega,  kebaya tidak hanya dikenakan pada acara-acara seremoni, acara-acara nasional, dan upacara lainnya, tetapi juga dapat dikenakan dalam kegiatan sehari-hari.

“Seperti pada hari ini di dalam pasar, jadi yang mereka sebelumnya mengenal bahwa kebaya adalah sesuatu yang mewah, yang hanya dipakai pada sesaat saja, tapi kita membiasakan agar kebaya itu berbudaya untuk dikenakan setiap hari,” ujarnya.

Ditambahkannya, kebaya adalah simbol budaya, sejarah, dan kekuatan perempuan Indonesia.

Dalam peringatan Hari Kebaya Nasional tahun kedua, semangat tersebut kembali digaungkan untuk mengingatkan kita bahwa kebaya adalah warisan yang menyatukan masa lalu dan masa depan.

“Kebaya itu bukan hanya tentang tampilan luar, tapi tentang martabat, nilai, dan perjuangan perempuan Indonesia,” lanjutnya.

Penetapan Hari Kebaya Nasional, di sisi lain kata Giwo juga memiliki efek domino yang luar biasa terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat terutama UMKM. Karena menggunakan kebaya berarti mengangkat ekonomi kreatif dan UMKM lokal, mulai dari produk baju kebaya, kain tradisional, selop, dan asesoris penyerta lainnya.

“Bangkitnya kebaya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi sekaligus UMKM untuk bisa naik kelas,” tandas Giwo.

Dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 di Pasar Tanah Abang tersebut, Giwo bersama pengurus GWS dan Komunitas Wanita Berkebaya berkesempatan untuk berkeliling di area Pasar Tanah Abang Blok B guna mengajak para perempuan untuk bangga mengenakan kebaya.

Kedatangan Giwo dan rombongan disambut antusias oleh para pedagang dan pengunjung pasar Blok B.

Selain kepada para pedagang dan pengunjung, Giwo juga sangat antusias mengajak generasi muda untuk mengenakan kebaya.

“Jangan malu pakai kebaya,  justeru kita harus bangga. Karena kebaya adalah bagian dari warisan budaya Indonesia,” pungkas Giwo.

Dewi's avatar

By Dewi

Related Post