Wanitaindonesianews.com, JAKARTA–SPEKIX (Special Kids Expo) 2025 memasuki tahun ketujuh. Berlangsung pada Sabtu, 4 Oktober di Jakarta International Convention Center (JICC) dengan tema “One Community in Harmony.”
Lebih dari sekadar expo, SPEKIX tahun ini menjadi wadah pembelajaran
dan aksi nyata bagi keluarga, profesional, dan masyarakat luas untuk menghadirkan ruang inklusi yang lebih adil. Salah satu sorotan utama SPEKIX 2025 adalah isu Profound Autism.
Menurut Lancet Commission (2021), sekitar 30% individu dengan spektrum autisme tergolong profound autism—mereka yang membutuhkan dukungan intensif sepanjang hidupnya dalam aspek komunikasi, mobilitas, hingga perawatan diri.
Data CDC menunjukkan hampir 27% anak ASD berada dalam kategori ini. Di Indonesia, tantangan semakin besar karena keterbatasan tenaga ahli dan akses terapi yang masih rendah.
Fenomena profound autism kini juga semakin banyak dibicarakan di Amerika dan dunia, menyoroti urgensi pendekatan multidisipliner dan berbasis komunitas. Hal inilah yang menjadi dasar keterlibatan Drisana Center sebagai program collaborator
utama SPEKIX 2025.

“Profound autism adalah realitas yang harus kita hadapi bersama. SPEKIX hadir untuk menunjukkan bahwa keluarga tidak berjalan sendiri. Tahun ini dengan Career
Inclusion, kami ingin tunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus bisa berdaya dan berkontribusi jika diberi peluang,” ujar Zavnura Pingkan, Cofounder Drisana Center
& Wakil Ketua Pelaksana SPEKIX 2025.
Sejak berdiri pada 2019, Drisana Center telah menjadi pusat tumbuh kembang dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus.
Di SPEKIX 2025, Drisana berperan
merancang tema besar dan kurasi 28 seminar & workshop multidisipliner dengan menghadirkan praktisi klinis, akademisi, pendidik, komunitas, hingga profesional
dunia usaha.
“Kami paham betapa pentingnya pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Melalui SPEKIX, kami ingin membuka ruang dialog nyata lintas disiplin agar tidak hanya anak yang tumbuh, tetapi juga ekosistem yang mendukung mereka,” ujar Zarrabida Ibnusirad, Ketua Yayasan SPEKIX Asa Indonesia.
Kolaborasi Lintas Lembaga: Dari Praktik Lokal ke Perspektif Global
SPEKIX 2025 memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga dan individu yang
berpengalaman dalam pendidikan dan terapi inklusif, seperti Mulan Djiwandono –Founder & Direktur Jakarta Behavior Center.
Ia berperan penting dalam meningkatkan kesadaran mengenai Profound Autism, serta memperkenalkan pendekatan terapi dari Step by Step Australia yang relevan dan dapat diadaptasi di
Indonesia.
Highlight SPEKIX 2025:
● Karir Inklusi: Showcase perusahaan yang sudah mempekerjakan individu
berkebutuhan khusus, memberi contoh nyata dunia kerja yang ramah
neurodivergen.
● 28 Seminar & Workshop: Tema mulai dari sensorik, regulasi emosi, hingga
persiapan kerja neurodivergen.
● Fasilitas Terapi Gratis: Konsultasi psikolog, terapi wicara, dan terapi okupasi
bagi keluarga.
● Panggung Seni & Lelang Karya ABK: Wadah ekspresi seni anak-anak
berkebutuhan khusus.
● Ruang Bermain Inklusif: Area ramah ABK untuk anak-anak pengunjung.
Acara dibuka dengan keynote speech dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, serta kehadiran public figure peduli isu inklusi , yang akan
menyampaikan keynote speech mengenai pentingnya membangun ekosistem
dukungan untuk anak-anak neurodivergen sebagai bagian dari pembangunan
bangsa.
Dengan target lebih dari 3.500 pengunjung, SPEKIX 2025 menegaskan bahwa inklusif adalah tanggung jawab bersama. Dari profound autism hingga peluang karier, SPEKIX mengajak masyarakat untuk melihat, memahami, dan bertindak.
Pesan utama Spekix sederhana namun mendalam: “You Are Not Alone”—karena setiap anak dan keluarga berhak mendapat dukungan, kesempatan, dan masa depan tanpa batas.
Sebagai informasi, SPEKIX pertama kali digelar pada 2019, kini telah berkembang dari sebuah expo menjadi gerakan kepedulian nasional yang menyatukan keluarga, komunitas, profesional, dan masyarakat luas untuk mendukung hak serta potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Pada tahun 2024, SPEKIX berhasil melibatkan lebih dari 5.000 partisipan, menjadikannya salah satu platform inklusi terbesar di Indonesia.

