FOI Terus Kawal Lumbung Padi Kembali Membudaya di Indonesia

WanitaIndonesianews.com, JAKARTA –Foodbank of Indonesia (FOI) menggelar Pasar Rakyat Mustikarasa 2024 di Bentara Budaya Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke – 79.

 

Dibuka oleh Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, kegiatan ini berlangsung selama dua hari tersebut yakni 16-17 Agustus 2024 dengan mengambil tema “Bank Pangan Mengantarkan Indonesia Merdeka 100 Persen”.

Founder FOI Hendro Utomo mengatakan sampai saat ini, di Indonesia masih ditemukan kasus-kasus kelaparan, stunting dan gizi buruk.

“Indonesia sudah 79 tahun Merdeka, namun sesungguhnya belum mencapai Merdeka 100 persen. Kalau masih ada di sekitar kita yang kelaparan, stunting dan gizi kurang, itu artinya kita belum merdeka 100 persen. Itu sama dengan zaman dahulu pada saat petani kita dipaksa menanam padi, tapi mereka kelaparan,” ujarnya.

Guna memberikan solusi, FOI dengan salah satu program kerjanya mencoba menghidupkan kembali lumbung pangan di daerah-daerah.
Setidaknya sebanyak 1000 lumbung berhasil dihidupkan di sejumlah daerah.

Diakuinya menghidupkan lumbung padi bukan persoalan mudah, namun FOI yakin kehadiran lumbung padi kembali membudaya di Indonesia.

“Sampai saat ini sudah ada di 59 kota, insyaallah kita akan terus kawal. Dengan keberadaan lumbung pangan ini menjadi sentra keadilan pangan masyarakat,” ujar Hendro.

Selain itu lumbung pangan di daerah juga merupakan sentra kegiatan melestarikan pangan lokal. Karena sesungguhnya setiap daerah itu memiliki tanaman pangan yang khas, dengan karakter dan berbagai keunggulan yang ada.

“Sayangnya saat ini banyak pangan daerah yang hilang. Ini keliru, tanpa sadar kita sudah menghilangkan benih ciri khas daerah. Sejatinya lumbung padi atau lumbung pangan menjadi kunci penting untuk mencapai kedaulatan pangan Indonesia,” papar Hendro.

Hendro berharap gerakan lumbung padi atau lumbung pangan akan meluas ke semua daerah di Indonesia, sehingga kemandirian pangan bisa segera diwujudkan.

Pasar Rakyat Mustikarasa 2024 dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Founder FOI Hendro Utomo, Dewan Pembina Yayasan Lumbung Pangan Indonesia Lenny Rosalina, Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia Wida Saptarina dan relawan FOI dari berbagai daerah.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan bahwa menegakkan kedaulatan pangan sejatinya sejalan dengan UUD 1945 yakni Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

“Kalimat ini nyambung dan tidak terpisahkan. Artinya Indonesia dikatakan Merdeka 100 persen kalau berdaulat termasuk dalam hal pangan,” ujar Hilmar.

Hilmar menambahkan ada banyak inisiatif yang tumbuh di tengah masyarakat agar Indonesiaa mencapai kedaulatan pangan seperti mengimplementasikan ide makan siang gratis.

“Belum lama ini saya hadir di NTT untuk melihat implementasi makan siang gratis di sekolah-sekolah. Ternyata makanan yang terhidang 70 persen merupakan pangan lokal. Hanya 30 persen yang terpaksa didatangkan dari luar seperti minyak goreng. Itu artinya bahwa bukan soal sumber daya finansial yang menjadi masalah pangan namun soal pengetahuan,” ujar Hilmar.

Hilmar mengakui bahwa pangan dan kebudayaan memiliki irisan yang kuat. Karena itu menghidupkan pangan lokal, menghidupkan lumbung pangan daerah sama artinya menghidupan kebudayaan.

Sementara itu Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo menegaskan guna mencapai kemandirian pangan, bukan masalah mudah.

“Karena banyak lahan pertanian yang kini telah berubah fungsi mulai dari jalan tol, permukiman dan bangunan lainnya. Sementara untuk ektensifikasi sawah baru tidak mudah,” ujarnya.

Nyoto mengatakan Badan Pangan Nasional yang baru dibentuk tiga tahun lalu, terus berupaya memastikan ketersediaan pangan di Indonesia.

Selain itu, Badan Pangan Nasional juga memastikan akses masyarakat terhadap pangan baik secara geografis maupun kemudahan lain termasuk harga yang terjangkau.