Wanitaindonesianews.com,CIKARANG – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) yang telah dipercaya lebih 100 Tahun di Indonesia mengajak masyarakat untuk mendukung pemenuhan gizi keluarga dan mendorong pencegahan stunting, sekaligus memperkaya dunia kulinari bangsa. Hal tersebut terungkap dalam sharing session tentang Kebaikan Susu dan Pemenuhan Gizi Keluarga bersama Frisian Flag Indonesia sekaligus Tur Pabrik FFI di Desa Sukamahi Cikarang, Kabupaten Bekasi, dipertengahan Oktober 2024 lalu.
Dengan menghadirkan para pembicara seperti Andrew Saputro, Corporate Affairs Director di PT Frisian Flag Indonesia, Prof. Dr. Purwiyanto Hariyadi, Phd, CFS (Certified Food Scenelair) dan DR. Marudut Sitompul, BSc, Ketua DPP Persagi Bidang Ilmiah, membahas persoalan kesehatan keluarga melalui Pemenuhan Gizi, Pengentasan Mal Nutrisi/ Stunting, Manfaat Susu untuk Tiap Tahap Kehidupan, Proses Teknologi Pengolahan Susu yang Baik, dan berbagai Format Susu serta kebaikannya.
Kegiatan ini sekaligus untuk mengubah mindset masyarakat Indonesia selama ini, bahwa ternyata penting untuk minum susu setiap hari. Bahkan minum susu penting dari usia 0 tahun hingga di masa tua nanti.
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah perusahaan multinasional, yang merupakan bagian dari keluarga besar Cooperatve Condensfabriek Friesland, yang kini berubah nama menjadi Royal FrieslandCampina. Pabrik terbaru PT Frisian Flag Indonesia yang berada di Cikarang mencakup area seluas 24.5 hektar (diresmikan 2 Juli 2024, red), mampu memproduksi hingga 700 juta kilogram sampai 1 milyar kilogram per tahunnya. “Tak heran jika pabrik Royal FrieslandCampina ini menjadi yang terbesar di dunia dengan investasi hingga Rp.3.8 Triliun atau 257 juta Euro, jelas Andrew Saputro, Corporate Affairs Director di PT Frisian Flag Indonesia.
Terlebih lagi investasi sebesar Rp. 3.8 Triliun tersebut dilaksanakan pada saat pandemi, dimana ground breaking dilakukan pada tahun 2021 silam. Hal tersebut terus berjalan karena FFI memiliki komitmen mendukung Indonesia dengan produksi susu yang berkualitas, terjangkau dan bergizi bagi generasi masa depan Indonesia, jelasnya lagi.
Seluruh produk PT. Frisian Flag Indonesia di Cikarang diproduksi dengan mesin modern yang bekerja 24 jam selama 7 hari nonstop. Pabrik ini juga telah memenuhi standard Cara Pembuatan Pangan Olahan yang baik dan telah memperoleh nomor izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan bersertifikat halal dari LPPOM MUI. Semua ini dalam rangka mewujudkan ‘Kebaikan Susu’ mendukung pemenuhan gizi keluarga Indonesia dengan membangun kekuatan untuk menang.
Kebaikan Susu
Susu Sapi dikenal sebagai salah satu produk atau komoditas yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Berbagai zat yang penting bagi tubuh terkandung di dalamnya, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B2, niasin, fosfor, zat besi, karbohidrat, dan mineral. Adapun manfaat-manfaat yang diterima tubuh dari mengonsumsi Susu Sapi, yakni meningkatkan imunitas tubuh, memperkuat tulang, memelihara kesehatan jantung, mendukung berat badan ideal, menjaga kesehatan gigi, meningkatkan kinerja otak, hingga meningkatkan kualitas tidur (Kemendikbud, 2023).
Susu Sapi segar adalah jenis susu yang diperoleh langsung dari sapi dan belum melalui proses olahan tertentu atau dikenal juga sebagai susu murni karena kandungan asli dalam susu tersebut masih belum hilang.
Prof. Dr. Purwiyanto Hariyadi, Phd, CFS (Certified Food Sciencetist, red) menjelaskan bahwa pemerintah memberikan standard Susu Segar dengan SNI 3141 2011. Susu sapi segar hanya dapat disimpan pada suhu 4 derajat celsius dan sangat mudah rusak bila tak segera dikonsumsi. Suhu tersebut bagus untuk manusia dan mikroorganisme (susu mudah rusak karena pertumbuhan mikroba). Dan standard tersebut, menjamin keamanan, dan mempertahankan gizi susu,. Karena Susu Murni terdiri dari 88 persen padatan susu lemak dan non lemak 12 persen.
Lebih jauh disebutkan bahwa Susu Segar yang baik memiliki PH 4.6 dengan Water Activity (WA) 0.85. Inilah yang menjadi Dasar Teknologi Pengolahan Pangan. Inilah batas aman mikroorganisme, disamping pengendalian suhu yang benar. Dengan kata lain Sterilisasi dilakukan dalam rentang waktu 40-50 menit, di suhu antara 240 – 250 derajat.
“Suhu yang tinggi dengan rentang waktu yang pendek, menjamin keamanan serta meminimalkan kerusakan pada mutu gizi. Ini berbanding terbalik dengan suhu yang tinggi dengan rentang waktu yang panjang, justeru membunuh mikroba yang dibutuhkan dan merusak mutu gizi. Jadi butuh teknologi yang tepat untuk teknologi heating dan cooling yang baik. Sehingga dalam mnegemasnya, susu steril dan kemasan steril harus dilakukan secara terpisah,” papar Prof. Dr. Purwiyanto Hariyadi, Phd, CFS.
Sementara DR. Marudut Sitompul, BSc selaku Ketua DPP Persagi Bidang Ilmiah, menggarisbawahi bahwa kontribusi Susu untuk pemenuhan gizi dalam mewujudkan hidup sehat penting. Dan bagaimana mencapai hidup sehat telah tertuang dalam Permenkes 41 / 2014. Dimana terdapat pesan Gizi Seimbang dan Susu menjadi bagian dari makanan tersebut, bahkan mulai 0 tahun sampai tua.
DR. Marudut Sitompul, BSc juga mengingatkan kehadiran makanan ‘Meniru Susu’ yang bukan Susu sesungguhnya seperti Almond Milk, Soya Milk, Coconut Milk dan sebagainya yang semua itu masuk dalam kategori produk ‘taste milk atau taste susu’.
“Terpenting bahwa zat gizi susu adalah pembentukan tulang dari awal kehidupan manusia hingga manusia di masa tua. Sepanjang hayat di kandung badan, tulang manusia mengalami pembaruan alami seumur hidupnya. Oleh karenanya Protein, Kalsium, Fosfor, Vitamin D dan Insulin Geo Factor – 1 dalam susu, menjadikan tulang kita kuat. Karenanya kesehatan tulang menjadi penting dan berdasarkan penelitian 63 persen usia antara 18-40 tahun di Indonesia kekurangan vit D,” ujar DR. Marudut Sitompul, BSc.
Perlu diketahui bahwa konsumsi susu sapi Indonesia secara agregat, mencapai 3,7 juta MT pada tahun 2023. Dengan jumlah konsumsi sebesar itu, tentu sangat jauh dengan kemampuan produksi susu di tanah air, yang hanya sebesar 571 ribu MT atau setara 15% dari jumlah konsumsi susu yang diperkirakan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kebutuhan susu sapi nasional harus dipenuhi melalui mekanisme impor.
Terlebih, peternakan sapi perah masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yang merupakan 90% dari total populasi sapi perah yang ada. Tak heran bila ketimpangan harga produk olahan susu, antara daerah-daerah di pulau Jawa dan luar pulau Jawa, sangat signifikan pengaruhnya. Dampaknya, masyarakat yang mengkonsumsi susu pun tidak merata, budaya minum susu pun bukan menjadi hal yang penting, sekaligus ini berpengaruh pada upaya pencegahan terhadap stunting.
Sementara produk olahan susu PT. Frisian Flag Indonesia begitu banyak variannya, seperti Susu UHT Frisian Flag Full Cream merupakan susu murni dengan rasa full cream yang gurih dan lezat. Susu penambah berat badan ini mengandung nutrisi baik yaitu sumber 8 Vitamin (Vitamin A, D3, B1, B2, B3, B5, B6, dan B12) dan sumber 3 Mineral (Kalsium, Fosfor dan Iodium).
Ada pula, Frisian Flag Bendera Kental Manis yang mengandung zat gizi makro (protein, karbohidrat dan lemak) serta mengandung 8 Vitamin (Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6 dan B12) dan Mineral: Kalium, Kalsium, Fosfor, dan Seng yang bisa memberi sumber energi.
Frisian Flag Indonesia memproduksi berbagai varian produk Kental Manis antara lain Frisian Flag Susu Kental Manis Full Cream Gold, Frisian Flag Bendera Kental Manis, Frisian Flag Kental Manis Cokelat, Frisian Flag Kental Manis Cocopandan, dan Frisian Flag Kental Manis Rasa Susu Jahe. Namun perlu diingat, bahwa Kental Manis bukanlah sebagai satu-satunya sumber gizi dan sumber energi sehingga tentunya perlu asupan gizi dari variasi makanan lain.
Konsumsi setiap hari Frisian Flag Bendera Kental Manis sesuai dengan kebutuhan disertai dengan pola makan yang baik (mengatur asupan gula, garam dan lemak sesuai kebutuhan harian), olahraga teratur dan berpikiran positif dapat mendukung kesehatan keluarga Indonesia.
Varian lainnya, yakni Frisian Flag Susu Kental Manis Full Cream GOLD yang mengandung energi sebanyak 100 kkal untuk mendukung asupan energi harian kita. Dapat dikonsumsi untuk segala usia (kecuali bayi 0-12 bulan) sebagai pelengkap sajian makanan dan minuman keluarga. Dan tentunya masih banyak lagi varian lainnya.
Jadi jangan ragu, Yuk… minum susu setiap hari! (Bambang Priambodo)