Gohappylive.com, Jakarta – Indonesia mengalami beban ganda penyakit Hepatitis B dan C. Pasalnya, penyakit ini ditularkan melalui media darah. Artinya, dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik yang dipakai bersama, bahkan ditularkan dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya.
“Selain penularan dari hubungan seksual, penularan hepatitis B dan C terbanyak berasal dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya. Ini pula yang harus diwaspadai, jangan sampai suami atau laki-laki menularkan virus Hepatitis B ke istrinya, lalu istri hamil dan kemudian menularkan ke bayi yang dikandungnya,“ tegas Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dr.Irsan Hasan, SpPD-KGEH dalam diskusi yang digelar Phillups Indonesia akhir pekan lalu.
Untuk mencegah penularan hepatitis B dan C dari ibu ke bayi yang dikandungnya, program awareness terhadap Hepatitis sedang gencar dikampanyekan. Program yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua, promotif (contoh: sosialisiasi hepatitis) dan preventif (screening gratis). “Tahun ini, Kementerian Kesehatan akan menarik 5 juta ibu hamil untuk screening Hepatitis demi mencegah penularan Hepatitis dari ibu ke bayi,” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes,
Untuk mencegahnya, dr.Ihsan menyarankan, sebelum perempuan menikah atau hamil, sebaiknya lebih dulu melakukan deteksi dini agar diketahui apakah tubuhnya mengidap virus Hepatitis B atau C.
Lantas, bagaimana bila perempuan penderita Hepatitis B atau C terlanjur hamil? “Begitu bayi lahir, jangan tunggu sampai besok, hari itu juga bayi harus langsung divaksinasi dan diberi imunoglobin agar virus Hepatitis B tidak aktif,” jelas dr.Irsan Hasan.