GoHappyLive.com, JAKARTA- Penyanyi Januariasman Runtuwene atau akrab disapa Aris Idol didapuk menjadi juri dalam pencarian bakat pengamen dan musisi jalanan yang dihelat oleh organisasi masyarakat Brigade 08. Sejenak Aris mengaku mengenang pengalamannya ketika mulai meniti karier lewat lomba bernyanyi Indonesia Idol musim kelima pada tahun 2008 silam.
Sebelum memenangi Indonesia Idol 2008, Aris adalah seorang penyanyi yang menjual suaranya di kereta KRL jabodetabek . Nasib baik menghampirinya saat mengikuti kompetisi bernyanyi yang diselenggarakan stasiun teve RCTI.
Tidak diragukan, sejumlah nama besar di dunia hiburan saat ini berangkat dari ajang tersebut, sebut saja Giselle Anastasia dan Ichsan Taroreh,merupakan teman Aris satu angkatan.
Minggu, 19/8 lalu, giliran Aris tampil menjadi juri pada kompetisi bernyanyi yang diikuti kurang lebih 30 musisi jalanan.
Aris mengaku baru pertama kali dipercaya sebagai juri untuk ajang kompetisi bernyanyi yang digelar Brigade 08.
“Seperti de javu ya. Aku dulu pernah berada di posisi mereka. Aku senang berada di antara musisi jalanan seperti mereka. Ini ajang motivasi peningkatan diri bagi mereka, siapa tahu bisa berkembang,”ungkap Aris usai penjurian.
Sayangnya lantaran waktu penjaringan peserta dan pelaksanaan kegiatan terbilang cepat, pada saat tampil di atas panggung, beberapa dari peserta banyak yang masih kurang hafal liirk lagu yang mereka pilih.
Namun menurut Aris, hal tersebut masih dapat ditolerir. “Tapi masih dalam batas wajar ya. Saya dan juri lainnya lebih melihat pada kualitas vocal mereka,” ucap Aris , lagi.
Ketua Umum Brigade 08, Zecky Alatas mengakui kompetisi ini disiapkan mendadak dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
“Itulah mengapa masih banyak peserta yang belum terlalu hapal liriknya. Acara ini dipersiapkan cuma lima hari. Meski mendadak, banyak yang minat ikut,” ujar Zecky。

Zecky berharap para musisi jalanan ikut menularkan semangat dan jiwa nasionalisme, serta semangat kerja keras dan pantang menyerah seperti yang terkandung dalam lirik lagu.
Apalagi area mengamen dan memainkan musik yang tidak terbatas pada lokasi dan waktu, membuat musisi jalanan memiliki kesempatan lebih besar menyapa pendengar, penyuka musik maupun lapisan masyarakat lainnya.
“Peluang inilah yang bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme rakyat. Sesungguhnya kita semua adalah rakyat, tak ubahnya dengan para pengamen dan musisi jalanan,” tukas Zecky.
Kembali ke Aris, saat ini pria bertubuh krempeng ini mengaku aktivitasnya banyak dihabiskan di atas panggung off air.
“Alhamdulillah masih ada off air-off air. Sementara kalau untuk rilis single atau album, sebenarnya untuk materi lagu sih sudah ada. Tapi kapan bisa direalisasikan masih belum tahu ya. Saya masih cari-cari produser yang mau membiayai. Karena saya sekarang kan nggak bergabung di manajemen apapun, jadi apa-apa dihandle sendiri. Jadi itu sedikit kendala buat saya sih,” pungkas pria kelahiran Jakarta, 25 Januari 1985, ini.