GoHappyLive.com, JAKARTA –Dunia sudah mengakui bahwa musik dangdut adalah bagian dari budaya Indonesia. Berangkat dari apresiasi tersebut, untuk pertama kalinya digelar Festival Dangdut Termegah pada tanggal 6 Juli 2019 mendatang. Diharapkan  festival ini akan setara dengan festival musik genre lain  yang sudah sukses rutin digelar di Indonesia.
 
 
Bens Leo, pemerhati musik, mengatakan  sejak tahun  2000-an,  para stakeholder musik dangdut telah  menikmati genre musik ini.
Bahkan secara tidak langsung masyarakat sangat menghargai musik dangdut.  Bens mencontohkan pada 2003 Inul Daratista tampil dengan enam lagu di atas panggung dibayar Rp60 juta. Sementara Arman bersama grup band GIGI serta 15 kru di belakang panggung dibayar Rp80 juta untuk 12 lagu.
“Betapa apresiasi terhadap penyanyi dangdut begitu tinggi,” papar Bens disela-sela konferensi pers  Digoda Fest di Jakarta, akhir  pekan ini.
Semakin kesini musik dangdut memang mendapat tempat istimewa di hati masyarakat,  tidak saja penikmat musik di Indonesia tapi  mulai merambah ke negara asia. Coba saja tengok,  lagu “Syantik” dengan genre dangdut yang dipopulerkan penyanyi Siti Badriah, sudah mendapatkan prestasi di ajak internasional belum lama ini berhasil memperoleh gelar Best ASEAN Economic Community Song oleh F.M. 95 MHz.  Bahkan  yang lebih dahsyat lagi hingga Jumat (7/3) kemarin,  lagu “Syantik” sudah menembus lebih dari 476 juta kali ditonton di youtube.
“Di berbagai daerah setiap tahun selalu ada festival musik. Tapi untuk bertaraf nasional dan tersusun untuk dilakukan secara berkesinambungan sepertinya belum ada. Melihat situasi ini, acara Digoda Fest akan  dimulai dengan nama  Indonesia Dangdut Festival 1.0,” kata Bens, lagi.
Menurut Bens, Digoda Fest adalah momentum untuk mulai memposisikan dangdut  lebih bermakna dan diterima dalam budaya Indonesia. Bahkan bisa jadi motor untuk berbagai acara atau momentum yang berhubungan dengan dangdut. Misalnya  mengusung Hari Dangdut nasional, museum dangdut,  atau kota dangdut. Atau dengan tegas ada komitmen yang menyatakan  dangdut sebagai musik nasional asli Indonesia yang sehingga layak di go international.
Sementara itu ditambahkan Delisa P Tahir, Festival Director PT Digoda Karya Cipta Indonesi, dangdut  adalah bagian dari sebuah budaya, cerminan masyarakat Indonesia yang  guyub, riang dan bersahaja.
“Ini merupakan kali pertama di Indonesia diselenggarakan festival yang mengkhususkan pada genre dangdut sebagai tempat ekspresi dan memberikan apresiasi seluruh insan musik dangdut Indonesia,” ujar Delisa.

Ridho Rhoma saat hadir dalam acara konferensi pers Digoda Fest 2019 baru-baru ini /foto: @ridho_rhoma

Rencananya Digoda Fest 2019 bakal  digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 6 Juli 2019.
Delisa menjelaskan  konsep acara ini dilakukan selama sehari. Seluruh insan dangdut Indonesia berkumpul di satu tempat. Di sana akan disediakan Panggung Festival Dangdut, Panggung Legenda, Panggung Dang, Panggung Dut, dan Panggung Klasik (Dangdut Melayu/Klasik). Acara juga dilengkapi dengan diskusi/seminar/forum Dangdut Indonesia, Workshop Dangdut, Bazaar/Pasar Dangdut.
“Puncaknya adalah peluncuran ‘Digoda Award,  yaitu penghargaan untuk insan di industri musik Dangdut Indonesia, termasuk peluncuran chart Tangga Lagu Digoda,” kata Delisa.
Puluhan artis dangdut yang berasal dari lintas generasi, mulai dari Raja Dangdut Pak Haji Rhoma Irama hingga Siti Badriah dan Duo Anggrek. Akan tampil pula penyanyi cantik Zaskia Gotik, Fitri Karlina, Ayu Soraya,  Ridho Rhoma, Trio Macan, Rita Sugiarto, Bunga Rampai (Delia Paramitha, Novy Ayla, Rini Andriyani, dan  Eva Queen), Mila Rosa.
Salah satu pengisi acara, Ridho Rhoma mengaku  sangat antusias dengan akan digelarnya festival besar untuk musik dangdut. Ini merupakan momen yang dinantikan semua insan dangdut.
“Ini positif , saya bersyukur akhirnya ada sebuah festival besar yang bisa mengakomodir para musisi dangdut. Melalui ini kita  bisa memberikan sajian untuk semua pendengar musik dangdut.  Saya rasa momen ini sudah lama dinanti-nanti semua pihak, terutama insan dangdut,” ujar  putra Raja Dangdut, H. Rhoma Irama, ini.
Rahayu Kertawiguna, pendiri sekaligus  pemilik perusahaan rekaman Nagaswara,  menyambut baik dengan acara yang akan diselenggarakan setiap tahun ini.  Sebagai perusahaan yang memayungi lebih dari 200 artis dengan genre musik yang berbeda, Rahayu yakin jika dilakukan dengan konsisten Digoda Fest  akan membantu lebih memberikan aura positif kepada industri musik dangdut.