GoHappyLive.com, JAKARTA- Kesadaran orang tua untuk menyimpan darah tali pusat sebagai upaya antisipasi pengobatan penyakit mematikan seperti kanker darah pada anak, semakin meningkat di Indonesia.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyimpanan darah tali pusat adalah PT Cordlife Persada, anak perusahaan dengan mayoritas kepemilikan dari Cordlife Group Limited . Bahkan Cordlife menjadi bank darah tali pusat pertama yang mendirikan fasilitas penyimpanan darah tali pusat di Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan darah tali pusat di dalam negeri yang semakin meningkat, PT Cordlife Persada kembali membuka fasilitas baru . Fasilitas baru ini adalah fasilitas penyimpanan sel punca terbesar di Indonesia dengan fasilitas penyimpanan sampai dengan 70.000 unit sel punca.
Cordlife pertama kali beroperasi pada tahun 2007, didirikan bekerjasama dengan perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.
Selain memiliki kapasitas penyimpanan sel punca yang lebih besar, fasilitas baru Cordlife juga dilengkapi area laboratorium khusus untuk melayani peluncuran produk dan layanan baru di masa yang akan datang.
“Penyimpanan darah tali pusat adalah komitmen jangka panjang bagi para orang tua dan kami di Cordlife. Para orang tua memilih kami karena rekam jejak kami yang baik dan mereka percaya bahwa kami memiliki model bisnis yang stabil. Pembukaan fasilitas baru kami di Indonesia menekankan komitmen Cordlife untuk melayani keluarga di Indonesia untuk jangka waktu yang lama,” jelas Tan Poh Lan, CEO Cordlife Group dan Direktur Executive pada peluncuran fasilitas baru di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin, 17/5.
Dikatakan Poh Lan, darah tali pusat ini merupakan sel punca (stem cell) yang dapat dikembangbiakkan dan digunakan untuk pengobatan anak atau individu si pemilik darah tali pusat dan tali pusat tersebut.
“Stem cell atau sel punca dari darah tali pusat kebanyakan pasien digunakan di dunia medis untuk regenerasi darah dan sistem kekebalan tubuh setelah terjadi kerusakan akibat penyakit atau pengobatan medis, seperti kemoterapi atau terapi radiasi,” jelas Poh Lan.
Darah yang terkandung di dalam plasenta dan tali pusat saat bayi baru dilahirkan mengandung sel darah merah dan sel darah putih, sel plasma, dan sel punca hematopoietik yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit mematikan seperti kanker darah.
“Berbagai penyakit dapat diobati menggunakan sel punca darah tali pusat dan tali pusat, di antaranya adalah kanker darah seperti leukemia dan multiple myeloma. Kemudian tumor padat seperti limfoma, juga neuroblastoma dan retinoblastoma, kelainan kekebalan tubuh, kelainan metabolisme, dan kelainan darah tidak ganas seperti thalassemia major,” jelas dr.Li Ming Ming.
Bahkan saat ini berbagai penyakit lain juga sedang diteliti kemungkinannya untuk dilakukan pengobatan menggunakan sel punca darah tali pusat atau tal pusat.
“Penelitian meliputi antai lain multiple sclerosis, cedera tulang belakang, degenerasi tulang rawan, radang sendi (rheumatoid arthritis), cerebal palsy, penyakit jantung iskemik, stroke, cedera otak traumatis, sirosis hati, alzheimer, parkinson, huntington, hingga systemic lupus erythematosus,” urai Li Ming Ming.
Seiring berjalan waktu, Cordlife juga menambah portofolionya dengan menambah layanan penyimpanan membrane tali pusat dan pemeriksaan pra persalinan non invasif ibu hamil di Indonesia.
“Pada pemeriksaan prapersalinan, darah ibu akan diambil 10 cc, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan apakah bayi berisiko menderita kelainan tertentu dan juga sekaligus bisa mendeteksi jenis kelamin. Ini memungkinkan bisa dideteksi karena dalam kandungan, DNA bayi bisa terlepas lewat darah di tali pusat dan selanjutnya bercampur dengan darah di tubuh ibu,” jelas CEO PT.Cordlife Persada. dr.Retno Suprihatin.
I was looking at some of your content on this internet site and I think this website is real
informative! Keep on putting up.Leadership