GoHappyLive.com.com, JAKARTA- Sebagai  perpanjangan tangan Kementrian Kesehatan,  Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jakarta Pusat ) berkumpul dalam pertemuan Forum Komunikasi Informasi Temu Aspirasi (Forum Kita). Terdapat dua agenda, yaitu   meng-upgrade  kemampuan klinis, diagnosis dan tata laksana  para dokter yang menjadi anggota IDI serta mencari solusi dari masalah kesehatan yang sejatinya merupakan masalah  semua pihak.
 
 
Sejumlah narasumber dihadirkan pada diskusi yang diadakan  baru-baru ini, sebut saja  Ketua IDI Jakarta Pusat Dr. Haznim Fadhli, Sp.S, yang berbicara peran IDI dalam memenuhi janji kualitas pelayanan primer di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hadir pula Kepala Bidang Perencanaan dan Pembiayaan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, drg. R. Dewi Satiasari S, MKM yang mewakili Gubernur DKI Jakarta yang menyampaikan kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong peningkatan mutu pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Pembicara lainnya, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan. dr. H.M. Subuh, MPPM, Ketua Umum MHKI (Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia) Dr Mahesa Paranadipa, MH, Ketua PERSI Jakarta Pusat Dr. Koesmedi Priarto, SpOT, FICS, FAPOA, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat Dr. Siti Farida Hanoum.
Selain itu, Ketua ASKLIN Jakarta Pusat Dr. Eddi Junaedi, SpOG, SH, MH.Kes, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Dr. Erizon Safari MKK, Direktur Mutu dan Akreditasi, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Drg. Siti Farichah Hanum, M.Kes, serta Kuriasih Mufidawati, anggota DPR RI Komisi IX.
Pada diskusi Forum Kita  yang dimoderatori  dr. Ekasakti Octohariyanto, MPdKed,  salah satu masalah yang menjadi bahasan utama   adalah  berlakunya jaminan kesehatan  BPJS bagi masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah Jakarta Pusat.
Sebagai satu-satunya asuransi  jaminan kesehatan pemerintah dengan cakupan yang luas, ternyata dalam penerapannya di  masyarakat banyak ditemukan permasalahan yang tentunya akan mempengaruhi kualitas dari  pelayanan kesehatan itu sendiri.
“Di antara permasalahan itu adalah tunggakan pembayaran BPJS  ke fasilitas pelayanan kesehatan, klaim rujukan pasien yang dibatasi, pasien rujuk balik, termasuk  layanan rujukan spesialis ke umum. Permasalahan-permasalahan tersebut jika dibiarkan tanpa  solusi, dikhawatirkan makin menurunkan kualitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat, klaim  dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak menentu,” kata dr. Eka, saat membuka diskusi.
Forum IDI Jakarta Pusat Peduli Kita,  tambah Eka  berusaha memfasilitasi itu semua, tentu dalam ruang  lingkup yang terbatas di wilayah Jakarta Pusat
“Jakarta Pusat sebagai wadah dokter-dokter di Jakarta Pusat mempunyai tanggung jawab dalam masalah kesehatan di wilayahnya. Karena masalah kesehatan ini sejatinya adalah masalah bersama kita semua, bukan semata-mata tanggung jawab dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kesehatan,” lanjutnya lagi.
Selain itu, IDI Jakarta Pusat juga mempunyai tanggung jawab moral kepada anggotanya dalam mengupgrade kemampuan klinis, diagnosis dan tata laksana. Hal inilah yang membuat IDI Jakarta Pusat untuk selalu dekat, merakyat dan manfaat bagi dokter-dokter anggotanya. Semua program yang disusun Bidang Layanan Primer mestibberorientasi bagi meningkatnya kemampuan klinis dokter umum, selain juga untuk terpenuhinya kebutuhan SKP bagi anggota IDI Jakarta Pusat.
Hal inilah yang membuat IDI Jakarta Pusat untuk selalu dekat, merakyat dan manfa’at  bagi dokter-dokter anggotanya. Semua program yang disusun Bidang Layanan Primer mesti  berorientasi bagi meningkatkannya kemampuan klinis dokter umum, selain juga untuk  terpenuhinya kebutuhan SKP bagi anggota IDI Jakarta Pusat.
Di samping itu, diharapkan  permasalahan yang timbul dalam penanganan program kesehatan di wilayah Jakarta Pusat bisa  dijembatani dan dicari solusinya melalui sebuah forum acara ini.