GoHappyLive.com, JAKARTA- Film bergenre drama bertajuk petualangan atau drama keluarga tidak melulu menjadi santapan penonton saat memasuki masa liburan akhir tahun 2019 ini. Seperti yang dilakukan rumah produksi Soraya Intercine Films bisa dibilang sedikit melawan arus, yaitu dengan menghadirkan film bertajuk ‘Jeritan Malam’. Dari judulnya saja bisa ditebak, ini merupakan film bergenre horror.
Jeritan Malam, sebuah film dengan mengambil lokasi di kawasan Banyuwangi, Jawa Timur ini diperankan dua aktor muda Herjunot Ali dan Cinta Laura Kiehls diangkat dari kisah nyata yang telah sempat dijadikan seria l oleh sang penulis, Ade Prihatin pada komunitas dunia maya, Kaskus.
Rocky Soraya, sutradara Jeritan Malam mengatakan film ini dikemasnya secara berbeda dengan film-film horror kebanyakan. Taka da penampakan genderuwo atau kuntil anak sama sekali di film ini.
Bahkan untuk mendapatkan jalan cerita senatural mungkin, Rocky sengaja tidak memanfaatkan teknologi CGI di filmnya kali ini.
Lantaran itu pula, disebut-sebut pembiayaan untuk film yang dikerjakan hampir 1 tahun ini menelan biaya hingga 20 Milyar. Saat hal ini dikonfirmasi, Rocky tidak membantah .
“Mahalnya mungkin karena film ini memakan waktu 54 hari. Lokasinya pun tidak di Jakarta. Film ini juga nggak banyak CGI nya. Kemudian post produksinya dibuat di Bangkok. Terus terang kami serius membuat film ini,” ungkap Rocky seraya menyebut target 1 juta penonton untuk film ini.
Sementara itu Sunil Soraya, sang sutradara mengatakan untuk mendapatkan karya yang baik, selain memilih lokasi syuting yang belum pernah dipakai oleh produksi film lain, pihak Soraya juga menggunakan banyak pemain ekstra yang jumlahnya mencapai ratusan orang.
“Tujuannya agar adegannya terlihat natural. Jadi memang tidak heran jika dana yang dikeluarkan sangat malam. Jeritan Malam adalah salah satu film horror termahal Indonesia,” tegas Sunil,
Perihal target 1 juta penonton , Rocky berharap agar pada saat mulai ditayangkan pada tanggal 12 Desember nanti, film ini disukai penonton.
Herjunot Ali maupun Cinta Laura Kiehls turut mengamini harapan tersebut.
Herjunot mengatakan keputusannya mengambil bagian pada film ini karena pihak Soraya Intercine Films tidak main-main setiap kali membuahkan sebuah karya.
“Selain karena ceritanya yang lumayan bisa terukur, pihak Soraya benar-benar memikirkan skripnya. Bahkan para cast nya diberi keleluasaan yang cukup besar. Tujuannya supaya pada saat sudah masuk set, kita tahu mau ngapain,” tambah Junot, sapaan Herjunot.
Sementara itu Cinta mengatakan sejak awal tertantang memerankan tokoh Wulan dalam film Jeritan Malam.
“Setiap pemain mungkin akan bilang film yang dimaikannya unik. Kenapa aku mau? Karena karakter yang diberikan ke aku memang benar-benar beda. Ini jadi challenge buat aku, dimana aku yang berkepribadian sedikit pemberontak, harus menjadi sosok gadis lemah lembut, kalem, pemalu serta lugu. Kata Pak Sunil, ini nggak sekedar bisa menghadirkan karakter itu . Tapi body language aku juga harus bisa menunjukkan itu . Jadi mau nggak mau aku harus melepaskan body language aku yang masih bule banget,” ujar Cinta, sembari tersenyum.
Jeritan Malam menceritakan kisah Reza (diperankan Herjunot Ali) yang ingin mandiri sehingga memutuskan menerima pekerjaan dari sebuah perusahaan yang berlokasi di Jakarta.
Seiring dengan penugasan kerja yang telah diterima oleh Reza, ia pun menempati sebuah mess perusahaan yang berlokasi di Jawa Timur.
Perkenalan Reza dengan beberapa pegawai lama yang menempati mess tersebut, mengantarkan Reza bersahabat dengan Indra, Minto dan Dikin. Persahabatan yang mulai terjalin tersebut, perlahan mulai mengantarkan Reza untuk mengetahui adanya berbagai macam kejadian menyeramkan yang telah terjadi di mess yang ditempati.
Ketidakpercayaan Reza terhadap hal-hal yang berbau ghaib, telah membuat Reza mengajak para sahabatnya untuk menggali lebih jauh sejarah masa lalu dari mess tersebut. Seiring dengan berbagai macam kejadian mnyeramkan, Reza mencoba untuk membuktikan kepada para sahabatnya bahwa hal-hal yang berbau ghaib itu tidak ada.
Sayangnya, Reza melakukan sebuah ritual yang seharusnya tidak ia lakukan. Tanpa Reza sadari, ternyata itu menjadi kesalahan terbesarnya.