GohappyLive.com,JAKARTA-  Desainer kondang Nina Nugroho sejak bulan Februari 2020 memiliki kegiatan diluar pekerjaannya merancang busana. Dia berkomitmen akan menyelenggarakan kegiatan berupa talkshow,workshop atau sharing solusi bagi para wanita yang memiliki multi peran.
 
Kegiatan ini disebut  ibu 4 anak itu sebagai  bentuk kepeduliannya pada kebutuhan wanita bekerja.
“Insya Allah  digelar setiap bulannya, yaitu setiap Rabu pada minggu ketiga selama tahun 2020,” ungkap Nina disela-sela Sharing Solusi : Aktifitas Fisik Atasi Anak Kecanduan Gadget yang digelar baru- baru di Jakarta.
Menurut pemilik nama Nina Septarina ide menggelar kegiatan ini tidak lepas dari  logo brand Nina Nugroho, yaitu berupa dua mata panah dan huruf N dan N yang berdampingian sebagai bentuk dari keseimbangan keberhasilan dua peran, yaitu peran dalam kehidupan keluarga dan profesional.
Sehingga sepanjang tahun akan ada 11 tema yang berbeda, dengan bahasan yang beragam seputar family, wellness, karir, fesyen dan kecantikan.

Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan TTG (TEMPA Trainers Guild) untuk menyediakan pembicara berkualitas sesuai bidangnya masing-masing

Rizqi Pirmansyah, seorang pakar Kids Ability Maximizer mengatakan di  era yang serba digital ini manusia di hadapkan dengan banyak tantangan perubahan. Salah satunya adalah tantangan teknologi yang kian hari kian tak terbendung kecanggihannya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa gadget menjadi masalah yang paling menonjol di kalangan para responden. Padahal, aturan pegang handphone tak lebih dari tiga jam.
“Pokoknya maksimal anak usia 3 sampai 6 tahun itu menggunakan gadget 2 jam dalam sehari. Lebih dari itu syarafnya bisa bermasalah,” urai Rizky.
Rizky memberi saran memberikan gadget kepada anak tidak boleh lebih dari 2 jam dalam sehari. Karena jika lebih dari itu, maka dampak negatifnya yang akan lebih menonjol dibanding manfaatny
“Disamping manfaat yang luar biasa, kemajuan teknologi ternyata juga bisa berdampak buruk, terutama pada anak. Banyak anak yang kecanduan gadget, hingga mereka tidak lepas dari gadgetnya,bahkan masa kanak-kanaknya seakan direnggut oleh benda yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara bijak dan memberikan efek positif ini,’’ ungkap Rizqi Pirmansyah.
Ditambahkan Rizqy belakangan kita mengetahui ada banyak berita yang menayangkan kasus-kasus anak kecanduan gadget, mulai dari anak yang menjadi lebih agressif, terpaksa di rawat di rumah sakit jiwa, bahkan tak sedikit yang akhirnya menjadi penyebab hilangnya nyawa orang lain.
Dalam sharing solusi kali ini Rizqi sekaligus memberikan pengetahuan mengenai mindset yang tepat dalam memaksimalkan kecakapan hidup anak melalui perspektif aktifitas fisik.
Audience juga dibekali skill tentang bagaimana caranya memberikan dan mendesain aktifitas fisik anak yang tepat agar mampu memberikan dampak terhadap penurunan efek buruk kecanduan gadget sekaligus memberikan dampak positif bagi perkembangan otak, psikologis dan fisiologisnya.
Harapannya, anak menjadi mampu menyeimbangkan secara bijak penggunaan teknologi dengan aktifitas fisik yang difasilitasi oleh orangtua.
Rizqi tidak hanya memberikan gambaran secara teori saja, melainkan juga praktek kongkretnya sehinggapeserta akan membawa pulang mindset dan skillset yang dibutuhkan.
Sharing solusi  yang menjadi event pertama Nina cukup menarik perhatian para orang tua yang hadir mengingat Rizqi Pirmansyah
merupakan seorang Trainer Kids Ability Maximizer yang berfokus pada membantu para orangtua dalam mendesain aktivitas fisik anak yang menyenangkan agar anak memiliki life-skill yang baik dikemudian hari.
Rizqy juga memiliki pengalaman sebagai Mini Basketball of England Head-Coach selama 4 tahun dan telah membantu banyak orangtua dan anak usia dini dalam memberikan pemahaman serta pengalaman dalam beraktifitas fisik yang tepat.
Sebagai lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan jurusan Sports Education membuat Rizqi juga memiliki beberapa pengetahuan yang bermanfaat dalam tumbuh kembang anak usia dini melalu aktifitas fisik.