WANITA INDONESIA NEWS, BEBERAPA hari terakhir beredar pesan gambar yang menyebutkan adanya manifestasi Covid-19 pada kulit. Dalam pesan tersebut digambarkan bahwa SARS-CoV-2 mengakibatkan ruam kulit dengan tiga manifestasi yang berbeda. Untuk meyakinkan, pesan itu juga menuliskan, ilustrasi tersebut dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit kulit dari Thailand.
‘’Pesan gambar itu merupakan ilustrasi yang dibuat berdasarkan laporan dari Dr Sebastiano, seorang dermatology dari Department of Dermatology-Alessandro Monzani Hospital, Lecco, Italia, tetapi tidak menyebutkan secara lengkap hasil laporannya, sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda,’’ ungkap Drs apt Julian Afferino Taruna Vijaya, MS kepada GoHappyLive.com kemarin.
Menanggapi pesan gambar yang beredar tersebut, konsultan pada Pharmacare Consulting tersebut mengatakan, pesan itu telah menyebabkan kesalahan persepsi atas munculnya ruam kulit pada penderita Covid-19.
‘’Dalam laporan yang dituliskan oleh Dr Sebastiano disebutkan bahwa ruam kulit yang diderita oleh penderita Covid-19 berasal dari virus yang berbeda dan bukan dari SARS-CoV-2,’’ tuturnya.
Ia kemudian menyampaikan, hasil studi yang dilakukan oleh Department Pathology Universitas Peking yang menyebutkan bahwa Covid-19 menyerang sel kekebalan tubuh, kemudian menekan sel limfosit dan akhirnya melumpuhkan imunitas, persis seperti HIV. Akibat dari kelumpuhan imunitas itu munculah berbagai macam penyakit infeksi berisfat oportunistik.
‘’Dari dua studi yang dilakukan oleh Dr Sebastiano di Italia dan peneliti dari Departmenet Pathology Universitas Peking itu saya berkesimpulan, ruam yang muncul pada penderita Covid-19 disebabkan oleh virus lain yang menyerang tubuh, akibat hancurnya imunitas oleh SARS-CoV-2. Jadi ruam bukan disebabkan oleh Covid-19 melainkan oleh virus lain yang menginfeksi akibat hancurnya kekebalan tubuh pasien. Virus yang menginfeksi bisa beraneka macam, misalnya varicella, zoster dan sebagainya,’’ kata Julian.
Sebagaimana halnya penderita AIDS, mereka pun bisa mengalami manifestasi di kulit berupa herpes zozter. Akan tetapi herpes zozter bukan disebabkan oleh virus HIV.
Dalam laporan yang dirilis oleh Dr Sebastiano disebutkan, dari 148 pasien yang ditangani, 18 diantaranya menunjukan adanya manifestasi pada kulit. Ruam dengan karakteristik terjadi lesi di area batang tubuh, tanpa gejala atau gatal ringan, sembuh dalam beberapa hari dan tidak ada korelasi dengan keparahan penyakit. Ditemukan tiga jenis ruam yakni eritema (14), urtikaria (3) dan cacar air (19).
Sekali lagi Juian menegaskan, pesan gambar yang dibuat bersumber pada laporan Dr Sebastiano tersebut justru berbeda dengan kesimpulan yang diambil oleh Dr Sebastiano berdasar studi yang dilakukannya. Pesan gambar tersebut ingin menyampaikan bahwa Covid-19 juga bisa menunjukan manifestasi di kulit, sementara Dr Sebastiano justru menyimpulkan, manifestasi pada kulit disebabkan oleh virus lain dan bukan SARS-CoV-2.