Wanita Indonesia New, JAKARTA- Tidak perlu melakukan gerakan yang besar untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama, karena bekerja dalam diam itu jauh lebih bermakna dan memberi manfaat kepada yang membutuhkan.
Seperti di masa pandemi Corona (Covid-19) ini, desainer muda Migi Rihasalay merancang sekaligus membagi-bagikan masker dengan gambar bola dunia yang memakai masker dan meneskan air mata.
Meski secara usia masih terlalu muda, namun masker yang berawal dari sketsa goresan tangan, cukup menggambarkan kepribadian Migi adalah seorang pemikir dan peduli
‘Simbol tersebut saya desiain menggunakan sketsa tangan pada 30 Maret 2020. Ini bentuk kesedihan saya di awal Maret saat nyaris seluruh Indonesia harus ‘di rumah saja’, bahkan nyaris seluruh dunia juga mengalami lockdown,” ujar Migi, baru-baru ini.
Ditambahkannya, gambar bola dunia yang menggunakan masker dan meneteskan air mata ini juga mewakili perasaannya yang merasakan tangisan di seluruh dunia akibat wabah Corona.
Karyanya ini juga sekaligus untuk menjawab jika ia tak berhenti berkreativitas selama dirinya beserta sang suami, Andrew James di rumah saja.
“Di rumah, bukan berarti saya juga harus diam saja. Saya masih mencoba untuk tetap produktif,” ucap Migi.
Ia juga mengisi kegiatan selama masa wabah Corona ini dengan aksi sosial dengan mengunjungi beberapa klinik dan posko PMI guna membagikan masker hasil desainnya.
“Ini baru sebagian saja. Masker ini kita buat satu bulan ini dan memang untuk charity. Saya kirim juga ke Bali, Padang, Jakarta dan Tanjung Lesung,” ucapnya.
Di Tanjung Lesung, ia sempat masuk ke desa yang tidak terjangkau listrik sama sekali. Ada 20 kepala keluarga yang mendiami desa ini.
“Namanya desa Legon Dedap, lokasinnya sangat terpencil. Saya harus jalan kaki untuk menuju desa ini,” kisah Migi, seru.