November 11, 2025

Brawijaya Hospital Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Untuk Masyarakat Awam, Ajarkan Tata Laksana Menolong Korban Henti Jantung Mendadak

Wanitaindonesianews.com, JAKARTA— Tim medis BraveHeart Brawijaya Hospital  menggelar program Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) guna meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kondisi gawat darurat, khususnya kasus henti jantung mendadak.

Pelatihan BHD ini dilakukan pada Minggu, 9 November 2025  dengan menghadirkan 2 dokter senior pada sesi edukasi,  yaitu dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah BraveHeart dan dr. Sugisman, Sp.BTKV (K), Konsultan Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular, BraveHeart Brawijaya Hospital.

Kegiatan pelatihan BHD yang dilakukan tim medis BraveHeart Brawijaya Hospital merupakan rangkaian program untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025 dengan mengambil tema “Peduli Jantung Sehat, “Selamatkan Nyawa Sejak Dini”.

Pada saat pelatihan sejumlah tenaga medis BraveHeart Brawijaya Hospital dengan cekatan melakukan pertolongan pada kasus pingsan mendadak dengan menggunakan sebuah manekin manusia.

Kegiatan ini diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta. Mereka terlihat  memperhatikan secara seksama setiap gerakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diperagakan.

Pelatihan dilakukan berulang-ulang hingga para peserta paham dan mengerti tata laksana menolong korban henti jantung mendadak, hingga bisa menyelamatkan nyawa korban.

Salah satu peserta mengikuti arahan tim medis mengenai tata cara menolong korban henti jantung mendadak (foto: dewi)

Ditemui disela pelatihan, Chief Commercial Officer Brawijaya Hospital Group, drg. Hestiningsih, SE, MARS, pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen Brawijaya untuk membangun masyarakat yang tanggap darurat dan sadar kesehatan jantung.

“Penanganan cepat dalam hitungan menit bisa menyelamatkan nyawa korban henti jantung. Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat awam memiliki pengetahuan dan keberanian untuk bertindak sebelum tenaga medis datang,” ungkap Hesti.

Dalam kesempatan itu, Hesti juga menyarankan agar masyarakat sadar akan jantung sehat dengan mendeteksi dini risiko penyakit jantung.

“Deteksi dini adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi serius, dan sudah saatnya masyarakat sadar akan hal itu,” tambahnya.

dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS (foto: dewi)

Sedangkan dalam sesi edukasi, dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah BraveHeart, turut memberikan pemaparan mengenai pentingnya menjaga kesehatan jantung melalui gaya hidup sehat dan pengelolaan stres.

Ia juga menjelaskan pentingnya pemeriksaan EKG dan Holter untuk mendeteksi gangguan irama jantung yang berisiko menyebabkan stroke atau gagal jantung.

Dalam kesempatan itu, dr. Yamin juga mengungkapkan pentingnya pelatihan BHD bagi masyarakat awam. Sebab, lima menit pertama merupakan waktu yang sangat berharga bagi korban henti jantung mendadak.

“Jika sesorang paham atau sudah pernah mengikuti pelatihan BHD, dia harusnya bisa dengan cepat melakukan pertolongan, sehingga korban bisa terselamatkan. Untuk itu pelatihan BHD ini adalah hal yang sangat penting dilakukan, sayangnya tidak semua orang atau masih banyak masyarakat awam yang tidak mengetahui tentang BHD, oleh karena itu ini menjadi tanggungjawab moral bagi para medis juga pemerintah untuk mensosialisasikannya. Semakin banyak orang paham BHD maka akan semakin banyak nyawa tertolong,” tegas dr. Yamin.

Hal senada juga dikatakan oleh dr. Sugisman, Sp.BTKV (K), Konsultan Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular, BraveHeart Brawijaya Hospital, dia bahkan mengapresiasi inisiatif BraveHeart Brawijaya Hospital dalam mengedukasi masyarakat mengenai BHD.

“Saya sangat mengapresiasi tim BraveHeart Brawijaya Hospital yang sudah berinisiatif menggelar pelatihan BHD bagi masyarakat awam. Pelatihan BHD seharusnya menjadi agenda rutin di masyarakat. Pertolongan pertama oleh orang di sekitar sering kali menjadi penentu hidup dan mati seseorang sebelum bantuan medis datang,” tutupnya.

dr. Sugisman, Sp.BTKV (K) (foto : dewi)

BraveHeart merupakan Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah (Cardiac Center) yang berlokasi di lantai 8 Brawijaya Hospital Saharjo, Jakarta Selatan.

Layanan ini menyediakan pemeriksaan dan penanganan kardiovaskular terpadu — mulai dari skrining, diagnostik, intervensi non-bedah, hingga rehabilitasi jantung — dengan dukungan tenaga ahli dan teknologi medis terkini.

Sebagai bagian dari Brawijaya Hospital Group, BraveHeart tidak hanya berfokus pada pelayanan klinis, tetapi juga aktif melaksanakan kegiatan edukatif dan sosial, seperti pelatihan BHD dan skrining jantung gratis, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini.

Dewi's avatar

By Dewi

Related Post