December 10, 2025

KMN EyeCare Luncurkan Silk, Teknologi Terbaru dari Lasik: Prosedur Lasik non Flap

Wanitaindonesianews.com, JAKARTA–Operasi bedah refraksi, seperti Lasik masih menjadi pilihan bagi individu yang ingin  mengatasi mata minus tanpa kacamata.

Tindakan laser mata atau lasik terus mengalami perkembangan sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 1997 silam.

Yang terbaru adalah teknologi LASIK generasi terbaru tanpa flap atau bisa juga disebut dengan non flap LASIK, yang dikembangkan menggunakan platform laser modern dari Johnson & Johnson Vision.

Teknologi ini dirancang untuk memberikan pengalaman koreksi penglihatan yang lebih nyaman, minim invasif, pemulihan cepat, dan hasil visual yang tajam serta stabil.

Teknologi sebelumnya, LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah operasi mata untuk mengkoreksi masalah penglihatan rabun jauh (myopia).

KMN EyeCare salah satu pusat layanan mata terkemuka di Indonesia, juga terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui solusi penglihatan yang aman dan efektif.

Silk merupakan terobosan baru bagi pasien yang ingin bebas dari kacamata dan lensa kontak, dengan teknologi laser berenergi ultra rendah serta presisi sub-mikron yang menjadikan prosedur lebih halus dan efisien.

LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah tindakan operasi mata laser untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme (silinder). 

Prosedur ini menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan benar di retina dan menghasilkan penglihatan yang lebih jelas tanpa kacamata atau lensa kontak. Efek sampingnya sangat kecil, biasanya terjadi kekeringan mata.

Sedangkan SILK (Smooth Incision Lenticule Keratomileusis) merupakan teknologi bedah refraktif canggih dan terbaru untuk mengoreksi mata minus dan silinder yang bekerja dengan membuat sayatan sangat halus untuk mengekstrak “lentikel” (lapisan jaringan kecil) dari kornea.

Prosesnya  menghasilkan pemulihan lebih cepat, lebih nyaman, dan risiko mata kering berkurang dibanding LASIK konvensional karena minim sayatan dan energi laser rendah, memungkinkan penglihatan jernih dalam waktu singkat. Selain itu SiLK adalah prosedur LASIK non-flap.

“Artinya tindakan ini tidak membuat flap pada permukaan kornea. Ini adalah teknologi laser generasi terbaru dari Johnson & Johnson Vision. SiLK mampu membentuk lenticule (jaringan kornea tipis) secara sangat presisi dalam waktu sekitar 16 detik, yang kemudian dikeluarkan melalui sayatan mikro,’” ujar Dr Ricky E Rooroh, SpM pada Webinar di KMN- Jakarta, Sabtu 6 Desember 2025.

Webinar juga dihadiri Dr Rudy Cahyadi, CEO KMN EyeCentre  dan Dr. Maya E Suwandono, SpM menekankan bahwa dua metode ini tetap memberikan hasil terbaik pada pasien yang menjalaninya.

Lebih jauh dijelaskan oleh Dr Ricky E Rooroh, SiLK dirancang untuk Memberikan penglihatan tajam dan stabil,  prosedur yang cepat  serta proses pemulihan yang lebih nyaman bagi pasien

“Sebagian besar pasien melaporkan penglihatan mulai membaik keesokan harinya, meskipun waktu pemulihan dapat bervariasi pada setiap individu. Tidak mengherankan meski baru diperkenalkan selama dua bulan terakhir, teknologi SiLK ini sudah bisa diterima dengan baik pasien. Paling tidak ada sekitar 100 pasien yang sudah memanfaat Tindakan lasik dengan teknologi SiLK,” tegas dr Rudy.

SiLK Tanpa Flap
Berbeda dengan LASIK yang tindakannya dilakukan dengan membuat flap– Risiko Lebih Rendah. Karena tidak ada pembuatan flap, risiko komplikasi terkait flap dapat dihilangkan.

Dr. Ricky menjelaskan, flap adalah lapisan tipis pada kornea yang dikikis pada saat tindakan lasik untuk dibentuk kembali jaringannya menggunakan laser. 

Selain tanpa flap, Pembuatan lenticule (jaringan tipis bebentuk lensa yang dibentuk oleh kornea mata) hanya membutuhkan ±16 detik .

Prosedur keseluruhan menjadi lebih efisien dan nyaman. Pemulihan juga jadi lebih cepat. Sayatan mikro (2–4 mm) membuat proses penyembuhan lebih cepat, bahkan gejala mata kering pasca tindakan juga tidak terdeteksi.

Laser dalam SiLK berenergi ultra rendah sehingga mengurangi potensi inflamasi, jaringan korneapun lebih aman dan menjaga kekuatan strruktur korne. 

Bahkan sayatannya juga halus dengan teknologipresisi sub-mikron sehingga dokter lebih mudah mengeluarkan lenticule. Ini tentu saja mengurangi kerusakan jaringan.

“Ini merupakan satu-satunya Teknologi Non-Flap dengan Biconvex Lenticule Profile dengan keunggulan  kornea tetap lebih kuat,  regenerasi saraf lebih cepat dan mengurangi risiko glare dan meningkatkan kenyamanan jangka Panjang,” ujar Dr Ricky lebih jauh.

Dibandingkan teknologi sejenis, Silk menawarkan beberapa keunggulan signifikan seperti  Energi laser paling rendah (ultra low) → inflamasi minimal & pemulihan lebih cepat, Scanning sangat halus dan cepat → sayatan lebih rata & tekanan jaringan lebih rendah.

Tak hanya itu, prosedur lebih nyaman dengan presisi tinggi. Hasil visual stabil didukung teknologi laser modern dan  Minim risiko “dry eyes” karena lebih sedikit saraf kornea yang terganggu.

Sekilas mengenai KMN EyeCare, klinik ini sudah lebih dari 30 tahun dalam melakukan berbagai tindakan terkait kesehatan mata mulai dari katarak hingga lasik.

Tindakan lasik metode Silk bisa dilakukan di semua cabang KMN EyeCare, utamanya di Kemayoran. Untuk biaya tindakan lasik berkisar Rp. 23 juta hingga Rp. 25 juta.

Redaksi's avatar

By Redaksi

Related Post