WanitaIndonesianews.com, JAKARTA—Kondisi ekonomi yang saat ini kian sulit menjadi penyebab utama banyak masyarakat terjerat pinjaman online ( pinjol). Ini jelas menjadi fenomena yang memprihatinkan. Dalam laporan OJK tunggakan pinjaman online menembus angka Rp 51,46 triliun atau naik sekitar 28,1 persen secara tahunan per Mei 2023.
Bagi sutradara kawakan Deddy Mizwar, fenomena yang memprihatinkan (isu pinjol) ini sangat menggelitik dan coba diangkatnya sebagai ide cerita pada tayangan serial Ramadan Para Pencari Tuhan (PPT) jilid 17 bertajuk ‘Buronan Surga’ yang hadir sebulan full di stasiun SCTV. Serial PPT tayang perdana pada 1 Ramadan 1445 H, mulai pukul 02.30 Wib menemani waktu sahur pemirsa.
Pada wawancara ekslusif bersama pemain PPT, antara lain: Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, dan Ence Bagus menjelaskan karakter yang mereka perankan serta pengembangan cerita di serial religi ini.
Menariknya, tema tentang hutang yang diangkat dalam PPT jilid 17 sangat related dengan pengalaman hidup para pemain di dunia nyata.
Sementara itu Deddy Mizwar selaku sutradara sekaligus produser PT Citra Sinema mengatakan ide judul Buronan Surga ini awalnya ditulis untuk layar lebar namun karena materinya banyak bisa dikembangkan untuk series.
“Mengambil cerita tentang hutang, dan ternyata cukup signifikan dengan isu pinjol dan debt collector dari perusahaan pinjaman uang yang begitu marak dimasyarakat saat ini. Banyak yang terpuruk karena kasus hutang piutang ini, bahkan sampai guru pun juga jadi korban. Prihatin akan hal tersebut maka kita angkatlah cerita ini, tutur Deddy.
Dikatakan Deddy lagi, pesan penting dari serial ini bahwa membayar hutang itu penting,
“Tapi menagih hutang juga penting dengan cara yang baik, hingga muncul istilah debt collector syariah,” urai Deddy.
PPT Jilid 17 “Buronan Surga” menceritakan kisah Bang Jack (Deddy Mizwar) yang harus terlibat dengan kelompok debt collector yang minim akan pengetahuan agama dan dipimpin oleh Bang Debi (Teuku Rifnu Wikana).
Salah satu anggotanya yakni, Akbar (Cakrawala) bekerja sebagai debt collector dikarenakan dirinya harus melunasi hutangnya kepada sang paman Pakde Amrik (Sujiwo Tejo) sebagai dewan penyantun yang membantunya membiayai kuliah, sekaligus untuk melunasi kredit motor sang ayah yakni, Rasimin (Ence Bagus).
Hidup Dari Berhutang
Teuku Rifnu Wikana mengaku mendapat kesempatan dipinang Deddy Mizwar bermain di serial PPT kali ini. Hal tersebut rupanya sudah menjadi mimpi Rifnu agar suatu saat dapat terlibat dalam karya sang sutradara.
Rifnu pun sedikit membuka tentang perannya sebagai pimpinan debt collector.
“Dari pengalaman pernah berhutang, Jadi saya pernah beli motor secara cash dengan teman saya, artis juga. Namun beberapa waktu kemudian kok ada 2 orang datang bertubuh besar, ya gayanya kayak meneror gitu . Oh ternyata itu debt collector. Karena ada pengalaman diteror, sedikit banyak jadi tahu bagaimana harus memainkan karakter seorang debt collector,” jelas Rifnu.
Apakah ini merupakan scene terberat? “Kalau bicara adegan per adegan, berat semua ya
Tapi disinilah pentingnya kerjasama dengan pemain lain. Kepercayaan dari pemain lain, hal-hal yang sulit dapat dikerjakan dengan baik,” ucap Rifnu.
Karena dimata Rifnu, sosok Deddy Mizwar adalah sutradara yang sangat perfect , maka dia memilih banyak berdiskusi untuk menyamakan persepsi.
“Aku suka bertanya, apakah aktingku sudah pas? Karena nantinya setiap scene itu akan dikawinkan satu dengan yang lainnya . Jadi kami lebih banyak diskusi sih. Kalau kata Bang Deddy, aman, aman. Baru lanjut ke scene berikut,” ujar Rifnu seraya berharap melalui serial PPT ini semua yang menyaksikannya dapat memetik hikmah dan bersemangat membayar hutang.
Hal yang berbeda justru dituturkan Sujiwo Tejo. Dia mengatakan tidak pernah berurusan dengan pihak debt collector.
“Tapi ketika kuliah, saya pernah punya hutang. Dan saya sempat merasa khawatir karena belum bisa melunasinya. Benar memang kalau punya hutang itu nggak enak. Rasanya kalau punya hutang nggak bisa bayar dengkul itu mau copot, apalagi yang ngutangin nagih,” katanya, lucu.
Namun , kini Pak Dhe, begitu dia biasa disapa , mengaku sudah bisa bernafas lega karena belum lama hutang semasa kuliah itu sudah berhasil dibayar kepada sang pemberi hutang.
“Saya berhutang dengan teman kuliah sebesar Rp.25.000,- waktu itu. Kalau sekarang dikonversi mungkin sama dengan puluhan juta. Yang diutangin kebetulan sekarang sudah menjadi salah seorang Menteri, jadi tak bayar saja dengan lukisan yang saya bikin,” ungkap Sujiwo Tejo.
Pengalaman berhutang dan tidak bisa hidup tanpa hutang sempat dialami Ence Bagus ketika masih tercatat sebagai mahasiswa.
“Saya hidup dari hutang satu ke hutang lainnya di warung. Jadi setiap ada kerjaan saya langsung ke warung dan bayar. Ya begitu berulang kali, namanya juga anak kuliah. Memang sih nggak ditagih, tapi perasaannya itu, dia nanya mau makan apa aja, sepertinya dia nanya bayarnya kapan?” ujar Ence Bagus, seraya tertawa lepas.
Ence Bagus mengaku dirinya beberapa kali pernah bekerjasama dengan H.Deddy Mizwar, namun untuk PPT Jilid 17 ini merupakan kali pertamanya. Iapun memang sejak lama berkeinginan besar untuk bergabung di PPT Jilid 17 ini.
“Sinetron yang rasional ya ini Para Pencari Tuhan. Waktu pertama kali nonton sinetron yang mau pakai muka-muka kayak saya, karena saya paling memungkinkan. Misalnya saya dulu itu syuting sinetron apa itu, kan mereka cantik – cantik dan ganteng – ganteng, tapi kalau PPT nggak pandang bulu, jadi paling realitislah,” pungkas Ence Bagus.