WanitaIndonesianews.com, JAKARTA–Organisasi perempuan se -dunia menggelar acara ASEAN Confederation of Women’s Organizations (ACWO) Forum 2023. Bertempat di Gedung Smesco, selama 3 hari berturut-turut, dari tanggal 24-25-26 Oktober 2023, bidang pendidikan pemberdayaan perempuan masih menjadi issue krusial.

 

Sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI)  melakukan kerjasama dengan negara Italia Rusia.

Dikatakan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto, pihaknya dengan kedua negara tersebut  telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pendidikan pemberdayaan perempuan dalam beberapa tahun ke depan.

“Mereka yang terpilih tentunya akan mendapatkan beasiswa dan programnya mulai berjalan pada 2024,” kata Giwo, usai membuka acara ACWO Forum di Gedung Smesco Jakarta,  Selasa, 24 Oktober 2023, kemarin.

Pada kesempatan ini, pendidikan pemberdayaan perempuan ditujukan kepada pelaku UMKM.

“Dengan Italia pelaku UMKM perempuan kita akan mendapatkan  keterampilan pembuatan sepatu dan tas dari kulit. Sedangkan dengan pemerintahan Rusia perempuan Indonesia diberikan kesempatan program beasiswa. Adapun program beasiswa  ini baru akan dimulai pada  2024 secara reguler,” ungkap Giwo.

Mengangkat tema “ASEAN Matters : Epicentrum of Growth”  Giwo berharap itu ouput dari kegiatan ini   dapat meningkatkan   pengetahuan perempuan dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di lingkungan ASEAN.

“Kami mengharapkan adanya kolaborasi antara perempuan ASEAN dan juga para perempuan di Indonesia. Maka kami mengundang juga 1000 pimpinan organisasi wanita, baik itu anggota KOWANI maupun organisasi mitra. Sedangkan peserta dari Luar Negri terdapat 80 peserta,” ujarnya.

Sebagai informasi, adapun materi yang akan dibahas dalam ACWO Forum 2023 yaitu:

Sesi 1 :

Tantangan dan Peluang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Perempuan ASEAN untuk Mempercepat Pertumbuhan UMKM yang Dipimpin Perempuan.

Sesi ini akan membahas tantangan dan peluang yang dihadapi UMKM yang dipimpin perempuan di ASEAN, serta cara memberdayakan dan mempercepat pertumbuhan UMKM yang dipimpin perempuan melalui praktik dan program terbaik. Hal ini bertujuan untuk melahirkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk memajukan UMKM yang dipimpin perempuan.

Sesi 2:

Perempuan, Lingkungan dan Kesehatan di ASEAN.

Para pembicara akan berbicara tentang bagaimana perempuan dapat berpartisipasi dalam mempromosikan lingkungan dan layanan kesehatan yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kritis yang berkaitan dengan peran perempuan dalam melestarikan lingkungan dan menyediakan layanan kesehatan.

Sesi 3:

Empowered: Memajukan Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan di ASEAN.

Pembahasan ini akan menyoroti pentingnya kesetaraan dalam pendidikan, upah, dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di kawasan ASEAN. Pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi secara mendalam mengenai isu-isu penting seputar kesetaraan gender di kawasan ASEAN.

Sesi 4:

Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan melalui Women Peace and Security ASEAN.

Diskusi ini akan mengeksplorasi tentang menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan ASEAN dengan memberdayakan perempuan melalui peningkatan peran perempuan dalam menjaga perdamaian regional, mengatasi masalah keamanan, dan mengembangkan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.

Kemudian, menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan kejahatan dunia maya terhadap perempuan. Hal ini bertujuan untuk mempelajari berbagai topik penting dan implementasi terkait agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan (Women Peace and Security), dengan fokus khusus pada negara-negara ASEAN.