WIN.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Apt Drs Nurul Falah Eddy Pariang mengajak apoteker seluruh Indonesia untuk melakukan praktek kefarmasian, berperilaku, bertindak dan membangun reputasi secara profesional.

 

Hal ini disampaikan oleh Falah pada saat membuka rapat kerja nasional (rakernas) yang diikuti oleh 330 orang pengurus tingkat pusat, daerah maupun cabang seluruh Indonesia. Rakernas diselenggarakan secara virtual dari hari Minggu – Rabu 1- 4 November 2020, dilanjutkan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), 5 – 7 November 2020 secara virtual.

“Saya mengajak sejawat semua untuk berkomunikasi dengan pasien dan klien, bahkan pemerintah untuk menyampaikan pendapat, menulis pernyataan di media sosial dan melangkahkan sikap. Yang kesemuanya harus profesional,”ujarnya.

 

Empat Masalah Penting dan Solusinya

Ada empat hal penting lain menjadi konsen seperti masalah profesionalisme, hadir persoalan perundang-undangan yang disebutnya cukup mengganggu bagi para apotek di Indonesia. Masalah kedua berupa peluang di masa pandemi Covid-19, yaitu mega pekerjaan vaksinisasi Covid-19 dan kesempatan natural medicine atau obat bahan alami Indonesia untuk kita tampilkan mengemuka, yang pada saatnya tidak hanya sebagai obat alternatif, melainkan obat utama asli Indonesia. Ke empat, memanfaatkan forum rakernas IAI kali ini untuk melakukan continues improvement atas program-program IAI. Program yang baik, dimaintance untuk ditingkatkan lagi.

Ketua Umum Pengurus Pusat IAI, Apt Drs Nurul Falah Eddy Pariang, ajak untuk mengedepankan sikap profesional / foto: istimewa

Contohnya progran SIAP, advance pharmacists peningkatan kompetensi melalui Kompetensi melalui Pendidikan berkelanjutan, peningkatan kualitas organisasi. Serta yang berkaitan dengan membantu peningkatan kualitas pendidikan apoteker.

Sedangkan program yang masih perlu perhatian, perlu dievaluasi dan dicarikan jalan keluar agar bisa lebih baik lagi. Contohnya program yang berkaitan dengan kesejahteraan apoteker dan program yang berkaitan dengan advokasi perundang-undangan. Serta peningkatan kepemimpinan para Kader IAI.

Menurut Nurul, RUU kefarmasian yang masuk dalam prolegnas tahun 2021 memang masih harus terus diperjuangkan. Menjelang tahun 2021 maka PP IAI akan terus melakukan upaya penyempurnaan draft RUU Kefarmasian yang telah disusun.

“Upaya penyempurnaan ini akan dipimpin langsung oleh Apt Chairul Anwar, Wakil Ketua PP IAI yang juga anggota DPR RI komisi VI, yang mitranya adalah kementerian BUMN, Perindustrian Perdagangan, Koperasi UKM, Investasi dan Standardisasi Nasional. Masuknya RUU Kefarmasian dalam prolegnas 2020 adalah atas perjuangan beliau. Jadi penyempurnaannya pun saya serahkan kepada sejawat apt Chairul, “kata Nurul.

Selain perundang-undangan yang cukup mengganggu, dan mengecewakan terkait Park 3/2020 yang telah dilakukan upaya advokasi dan belum mendapatkan hasil. Sementara judicial review oleh tiga apoteker secara individu juga belum mendapatkan hasil.

Dalam rakernas akan dibahas beberapa Peraturan Organisasi antara lain, tentang Advokasi dan Pembelaan Anggota. Selain diselenggarakan pula beberapa Webinar diantaranya RUU Kefarmasian RYY Waspon dan UU Cipta Kerja, dengan narasumber Dr Faiq Bahfen, SH, Anggota Kehormatan IAI, apt Emanueal Melkiades Laka Lena, S, Si, Anggota DPR RI Komisi IX, apt Drs Chairul Anwar, Wakil Ketua PP IAI Bidang Advokasi dan Aset, Anggota DPR RI Komisi VI dan Dr apt Gunawan Widjaja, SH, S. Farm, Founder Gunawan Widjaja Learning Center.