Mengaku sebagai penggemar  berat film Roman Picisan era tahun 80-an yang dibintangi aktor kawakan Rano Karno dan Lidya Kandou, sutradara Monty Tiwa tidak melewatkan kesempatan  menyutradarai film yang kini  diberi judul Rompis ( Roman Picisan).
 
Adalah MNC Pictures yang mengangkat kembali  film karya sutradara Adisoerya  Abdi menjadi serial  teve. Pemainnya adalah actor sinetron  idola remaja, sebut saja; , Arbani Yasiz, Adinda Azani,  Umay Shahab dan Cut Bebi  Tsabina.  Tak disangka lewat penampilan mereka, serial Rompis menjadi tayangan paling ditunggu para penonton sejak tahun lalu.
Melihat animo yang begitu besar,  tim kreatif stasiun teve   ini  kembali mengambil gebrakan baru, yaitu dengan mengangkatnya ke layar lebar.
Maka dari situ muncullah nama Monty Tiwa untuk menggarap film tersebut. Bagi Monty ini merupakan sebuah penghargaan luar biasa.
“Karena sejak kecil saya gemar nonton film, termasuk Roman Picisan. Waktu itu karena suka jalan ceritanya saya nonton sampai beberapa kali. Padahal waktu itu saya masih SD,” ungkap Monty tertawa lebar.
Sutradara film Sabtu Bersama Bapak ini mengaku kaget ketika ditawari untuk menyutradarai Rompis. Sepanjang karier sebagai sutradara adalah  untuk pertama kalinya dia menerima tawaran membuat ulang film yang telah pernah booming sebelumnya.

“Tantangannya ngeri-ngeri sedap. Karena bagaimana pun masyarakat tahu bahwa sebelum serialnya, film ini  pernah booming di jamannya. Nah ini merupakan tantangan tersendiri buat saya,” ungkap Monty, kepada GoHappyLive.com, disela-sela peluncuran film Rompis di kawasan Kasablanka, awal pekan  ini.
Monty mengatakan Rompis dibawah arahannya sama sekali  berbeda dari sisi cerita yang ditayangkan di serial televisi.
“Serialnya banyak banget penggemarnya. Tapi  MNC jelas timelinenya  setelah SMA para  karakter di film ini dihadapkan pada dunia kuliah.  Supaya menarik  kita pilih Belanda sebagai tempat syutingnya. Kenapa di luar negeri? Karena mau tak mau terjalin kisah hubungan jarak jauh. Nah bumbunya apa, kita beri kehadiran orang ketiga,” papar Monty, lagi.
Meski sangat mengidolakan  bintang kawakan Rano Karno dan Lidya Kandou, Monty tidak menuntut terlalu jauh pada  para bintang Rompis. 
Alasannya Monty tak ingin para bintang muda ini terbebani denga nama besar Rano dan ibunda pesinetron Naysila Mirdad itu. 
“Para pemain Rompis ini kan sudah punya kemampuan akting yang baik juga sebelumnya. Dan saya juga nggak mau memaksakan mereka harus seperti bintang di era 80-an. Saya lebih baik membiarkan mereka jadi diri sendiri, tidak terbebani. Buat mereka nyaman dulu setelah itu saya yakin mereka pasti akan memberikan yang terbaik untuk film ini. Alhamdulillah terbukti dan  saya puas  ,” pungkasnya.