GoHappyLive.com, JAKARTA- Kesadaran masyarakat dalam berzakat  semakin meningkat. Salah satu indikasinya diungkap oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang  mencatat kenaikan pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) nasional sebesar 31,8 persen  sepanjang tahun 2018.
 
Dari catatan penghimpunan Baznas  Pusat menunjukkan kegembiraan, yakni pencapaian yang melebihi target menjadi sebesar Rp203 Miliar pada tahun 2018. Ini berarti pencapaian sebesar 101% dari target yang diharapkan sebesar 200 Miliar dalam RKAT Baznas di awal tahun 2018.
Dalam skala nasional, jumlah seluruh penghimpunan zakat yang dikumpulkan oleh Baznas, Laz dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Indonesia diperkirakan akan  mencapai Rp8,1 Triliun.
“Kami belum dapat menghitung pengumpulan Bulan Desember sampai menjelang akhir tahun tapi kami perkirakan dengan kenaikan rerata 31,8 persen dari pencapaian tahunan 6,24 Triliun maka kita bisa dapatkan perkiraan pencapaian 2018 dapat tembus pada angka Rp8,1 Triliun yang diperoleh Baznas, Laz dan UPZ,” katanya.
Sepanjang tahun 2018, Baznas Pusat  telah menyalurkan dana zakat sebesar 89, 89 persen   atau telah membantu  mustahik sebanyak 768,886 jiwa.
Ketua Baznas , Prof. Dr Bambang Sudibyo MBA, CA  mengatakan peningkatan  jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi mustahik.
“Program-program penyaluran dari dana zakat tahun ini lebih terukur dengan adanya pendampingan dan monitoring program sehingga mustahik merasakan manfaat yang lebih besar,” katanya.
Sepanjang kehadirannya Baznas  telah  melahirkan 156 Warung Z-Mart, empat unit lembaga keuangan Baznas  Microfinance Desa (BMD), empat Lumbung Pangan, 17 Balai Ternak dan 74 titik Zakat Community Development (ZCD).
Bambang menambahkan dalam penyaluran dana zakat, Baznas tidak sekedar memberi umpan melainkan kail. Sebagai contoh program bantuan  memberikan 100 ekor itik pada setiap kepala rumah tangga. Diasumsikan jika 1 ekor itik  bertelur 8 butir per hari, maka  bisa terkumpul 80 butir telur dari 100 ekor itik.

Ketua Baznas, Prof. Dr.Bambang Sudibyo MBA, CA menyampaikan Catatan Akhir Tahun Baznas 2018 di kantor Baznas /foto: oriza, istimewa

Baznas  tidak saja  memainkan perannya di tingkat regional , namun juga secara global melalui kerjasama lembaga zakat di Asia Tenggara dan dunia termasuk membantu masyarakat Palestina dan Rohingya. Baznas  juga mendukung pengembangan pengelolaan zakat di negara-negara di Afrika.
Dari sisi pemanfaatan teknologi zakat digital, Baznas pun  telah mencapai kemajuan pesat. Dikatakan Bambang   dengan bantuan  teknologi zakat digital  telah  memberikan kemudahan berzakat melalui 26 kanal digital seperti sosial media, toko online besar, artificial intelegen, aplikasi percakapan hingga memanfaatkan layanan keuangan digital yang banyak digunakan oleh masyarakat. Kanal tersebut seperti Kitabisa, Jenius, Gopay, Gojek, OVO, Tcash, Kaskus, Lenna, Shopee, Tokopedia, Lazada, Matahari Mall, Oy! Indonesia dan Line (Zaki).
Hal itu membuat BAZNAS mencanangkan diri untuk terus memberikan layanan terbaik, berbenah memberikan sumber daya terutama untuk mengelolaan zakat di kabupaten kota dan provinsi. BAZNAS akan mendorong program pengumpulan zakat agar pengumpulannya lebih dari 40 persen pada 2019. BAZNAS mencanangkan pengumpulan zakat meningkat 40 persen, hal ini dilakukan dengan mendorong umat Islam berzakat di BAZNAS, LAZ dan UPZ termasuk dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan pegawai di BUMN.
Lahirnya berbagai inovasi dalam pengelolaan zakat BAZNAS ini ditandai dengan penerimaan tiga penghargaan pada tahun ini yaitu Global Islamic Finance Award (GIFA), Republika Award dan  Indonesia Community Engagement Award (ICEA) 2018 sebagai salah satu tolok ukur pengakuan publik kepada BAZNAS.
“Tahun 2019 kami tetap berharap dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sebanyak 250 ribu jiwa orang miskin di Indonesia atau satu persen dari jumlah masyarakat miskin di Indonesia,” pungkas Bambang.