WanitaIndonesianews.com,JAKARTA–Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar acara buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa yang berasal dari sejumlah panti asuhan dan non panti di kawasan Jakarta Pusat.

 

Sejak sore hari, sekitar seratus anak yatim dan dhuafa berusia 5 hingga 17 tahun telah memenuhi Ruang Malahayati, Rumah Perjuangan Kowani di Jakarta Pusat.

Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto terlihat bercengkrama sejenak dengan anak-anak kurang beruntung itu.

” Ada yang tahu siapa sosok Malahayati? Ayo siapa yang tahu, nanti dikasih hadiah deh, ” ujar Giwo sembari tersenyum kepada anak-anak panti.

Sayangnya setelah ditunggu beberapa menit, tak ada yang kunjung memberi jawaban. Hal tersebut jelas membuat hati Giwo galau. Dia mengatakan anak-anak sekarang justru lebih tahu idola mereka yang kerap muncul di media sosial.

“Wah bagaimana ini? Masak kalian tidak tahu,” tanya Giwo, dengan mimik serius.

 

Kemudian Giwo pun memberi penjelasan tentang siapa dan bagaimana kiprah Malahayati yang disebutnya sebagai salah satu pahlawan perempuan nasional yang berjasa terhadap kemerdekaan Republik Indonesia dimasa penjajahan Belanda itu.

“Nah kalau ibu Megawati, kalian tahu kan? Nama ayah beliau siapa hayo,? lanjut Giwo memberi pertanyaan.

Kali ini jawaban benar anak-anak itu membuat senyum Giwo kembali mengembang.

Terkait pemberian santunan, pada kesempatan itu Kowani menyerahkan sejumlah paket makanan, uang tunai dan Al Qur’an.

Pemberian simbolis diberikan langsung oleh Giwo disaksikan sejumlah pengurus DP. Kowani.

Dikatakan Giwo, kegiatan santunan kegiatan yang dilakukan di bulan ramadan merupakan bentuk amaliyah Ramadhan Kowani guna menyemarakkan datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H.

“Sebanyak 100 anak yatim dan dhuafa berasal dari 4 titik yakni wilayah Pegangsaan, Menteng Sukabumi, Kali Pasir dan Kramat Raya, ” kata Giwo disela-sela kegiatan Santunan dan Buka Puasa DP Kowani Bersama Yatim dan Dhuafa yang berlangsung di Ruang Malahayati, Rumah Perjuangan Kowani, Jakarta pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Dijelaskan oleh Giwo juga bahwa kegiatan santunan sengaja dilakukan di kantor Kowani sekaligus memberikan edukasi terhadap anak-anak generasi milenial agar mengenal lebih dekat dengan kiprah organisasi Kowani.

“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana Amaliyah Ramadhan menyambangi penerima manfaat, tahun ini Kowani mengundang anak-anak yatim dan kurang mampu ke kantor Kowani sambil berbuka puasa bersama. Tujuannya mengenalkan kepada anak-anak bahwa ada organisasi Kowani yang salah satu tugasnya adalah melindungi hak anak-anak,”papar Giwo.

Rumah Perjuangan Kowani harus dikenal oleh anak-anak dan generasi muda. Karena Kowani mengemban amanah sebagai Ibu Bangsa yang salah satu tugasnya adalah mencetak generasi yang beriman, bertakwa, cerdas, berdaya saing dan sehat jasmani rohani.

Selama ini, anak-anak hanya mengenal Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tetapi bagaimana sejarah ditetapkannya Hari Ibu, hanya sedikit anak yang memahaminya.

“Karena itu kami mencoba mengenalkan Kowani, supaya mereka tahu bahwa tanggal 22 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh pemerintah Indonesia, sejatinya adalah hari lahirnya Kowani,” kata Giwo.

Giwo menegaskan keberadaan anak-anak yatim dan dhuafa sebenarnya menjadi tanggungjawab negara.

Namun Kowani sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 103 organisasi perempuan dan 97 juta anggota, wajib untuk ambil bagian dalam tanggungjawab pemeliharaan anak-anak yatim dan dhuafa.

“Setiap Ramadhan, kami pengurus dan juga anggota Kowani menyisihkan Sebagian harta baik dalam bentuk zakat, infak maupun sodaqoh untuk berbagi bersama anak-anak yatim dan kaum dhuafa,” urainya.

Banyak Pihak Yang Mendukung
Ia menekankan bahwa dalam kegiatan Amaliyah Ramadhan, sejatinya tidak hanya melulu penyerahan bantuan maupun kegiatan buka puasa bersama.

Di balik kegiatan tersebut, tersirat makna bahwa Kowani ingin memberikan motivasi kepada anak-anak yatim dan anak-anak dhuafa, bahwa mereka memiliki kesempatan dan peluang untuk bisa maju dalam berbagai bidang.

Ada banyak pihak yang siap membantu, memfasilitasi anak-anak kurang beruntung untuk bisa meraih masa depannya yang lebih gemilang.

“Tentu Kowani hanya salah satunya. Di luar itu kita kenal Baznas, dan lembaga lainnya. Saya berharap melalui kegiatan Amaliyah Ramadhan, anak-anak yatim dan dhuafa tetap bersemangat untuk menjalankan aktivitasnya guna meraih masa depan yang lebih cerah. Mereka juga harus tetap bersemangat menyongsong masa depan meski dukungan orang tua tentu saja tidak sempurna,”lanjut Giwo.

Sementara itu, ketua panitia Amaliyah Ramadhan 1445 H sekaligus ketua bidang agama, Mariam Thahary mengatakan Amaliyah Ramadhan merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang digelar oleh Kowani bidang keagamaan. Tahun sebelumnya, kegiatan Amaliyah Ramadhan digelar di Tambora, Cilincing dan juga lembaga pemasyarakatan (Lapas) wanita di Tangerang, sambil melakukan silaturahmi dengan masyarakat.

Mengambil tema Ramadhan Meningkatkan Kesalehan Sosial untuk Menguatkan Persaudaraan Sebangsa dan Setanah Air, kegiatan Amaliyah Ramadhan juga diisi dengan tausyiah singkat tujuh menit menjelang berbuka puasa bersama.

“Amaliyah Ramadhan memberikan kesempatan kepada para pengurus dan anggota Kowani untuk menyisihkan Sebagian hartanya dalam bentuk zakat, infak dan sodaqoh (ZIS). Dana ZIS yang terkumpul tersebut kemudian disampaikan kepada mereka yang membutuhkan terutama anak yatim dan kaum dhuafa. Kami juga mendapat dukungan dari Baznas,” pungkas Mariam Thahary .