GoHappyLive.com, JAKARTA- Kebutuhan coworking space- istilah kekinian dari ruang kerja komunal terus meningkat seiring dengan pergerakan digital ekonomi yang massif. Hal ini ditandai dengan kenaikan permintaan hingga 640 persen selama 3 tahun ke belakang.
 
Hal ini diungkapkan President Coworking Indonesia, Faye Alund disela-sela menghadiri peluncuran coworking space DreamHUB di Equity Tower, SCBD, awal pekan ini.
“Dari tahun 2015 sampai 2018 pertumbuhan coworking space naik secara signifikan, ungkap Faye.
Coworking space hadir di Indonesia pada era tahun 2010 , berawal dari anak-anak programmer asal Bandung menyewa ruang kerja bersama.
“Terhitung mulai 2010-2015 baru ada 10-15 coworking saat itu. Tapi begitu digital ekonomi mulai digerakkan, pertumbuhan bisnis penyewaan ruang kerja komunal ini turut terdongkrak.
Apalagi sejak tahun 2015-2018, jumlahnya naik sampai 640 persen,” papar Faye.
Hingga saat ini terdapat 200 coworking space hadir di Indonesia, separuhnya menyebar di pulau Jawa terutama Jakarta.
“80 persen ada di Jakarta. Ya, wajar saja karena Jakarta merupakan kota terpadat di pulau Jawa,” lanjut Faye.
Ditambahkan pemilik coworking space, Kumpul. Id yang berdomisili di Bali ini, sejatinya coworking bukan lagi sekedar tren berkantor secara bersama saja.
Namun lebih dari itu, melalui kebersamaan itu sekaligus membuka peluang-peluang bisnis antara sesama komunitas startup tersebut.
Berangkat dari perkembangan tren industri coworking space kini, DreamHUB, coworking dengan mengusung konsep premium hadir di kawasan perkantoran nan elit, Equity Tower, Sudirman Central Business Distric )SCBD). DreamHUB membuka 11 ruang kerja privat, 38 kursi kerja, ruang rapat, dan ruang acara. Tak hanya itu DreamHUB Coworking Space juga menawarkan internet hingga asisten pribadi.
Menurut CEO DreamHUB, Yan Prasetyo, meski berkelas premium, DreamHUB tetap mengedepankan harga yang lebih dari sekedar menawarkan ruang kerja.
Dukung Pemberdayaan Kewiraswastaan
”DreamHUB akan menjadi lebih dari sekedar ruang kerja komunal. Kami hadir dengan visi kolaborasi dan pemberdayaan kewiraswastaan baik di bidang teknologi maupun yang lainnya, melalui sinergi dan kolaborasi. Itulah yang akan membedakan DreamHUB dengan ruang kerja komunal lainnya di Jakarta. Kami berharap setelah ini akan bermunculan perusahaan-perusahaan perintis baru yang dapat bersaing di bidangnya masing-masing,” ungkap Yan Prasetyo, disela-sela peluncuran DreamHUB, baru-baru ini, di Jakarta.
Agar tidak sekedar kata-kata, bersamaan dengan peluncuran DreamHUB mengadakan workshop bertajuk “Developing the Brand is the Biggest Investment in Your Business”.
Beberapa pembicara yang hadir adalah Chief Happiness Office CIRDA ideaworks Nadia Zein dan Creative Strategic Director Getcraft Ray Rahendra.
Di workshop ini para pembicara menekankan pengembangan konsep dan identitas dari sebuah merek agar dapat bersaing di era digital yang begitu ketat.
Strategic Marketing Manager DreamHUB Widya Amalia menuturkan workshop akan menjadi kegiatan rutin mereka. Kegiatan ini sejalan dengan visi pemberdayaan wiraswasta bidang teknologi dan lainnya.
“Ini melalui sinergi dan kolaborasi, melalui kerja sama dengan berbagai komunitas dan perusahaan-perusahaan perintis,” ucapnya.