Wanitaindonesianews.com, BOGOR–Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus menyalurkan amanah kaum muzakki  berupa zakat infak dan shodaqoh selama bulan Ramadan ke berbagai pelosok negeri.

 

Senin, 1 April 2024,Baznas mendatangi sebuah kampung yang hampir 90 persen warganya menjalankan profesi sebagai pemulung.

Kampung Mongol namanya, terletak di kecamatan Bogor Tengah, kelurahan Tegallega, Kota Bogor. Tidak jauh dari pusat kota,bersebelahan dengan salah satu kampus swasta terkenal di kota hujan tersebut.

Di hari ke-21 ramadan 1445 ini, pemberian zakat fitrah berupa 5 kg beras premium dipimpin langsung oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., didampingi Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, beserta Sekretaris Lurah Kelurahan Tegallega, Hj. Ida Nuraida, S. IP.

Zakat fitrah diberikan kepada 250 Kepala Keluarga  yang sudah teridentifikasi sebagai mustahik (penerima manfaat).

Saidah Sakwan, MA., mengatakan BAZNAS bekerja sama dengan kelurahan Tegallega untuk bisa menyalurkan zakat dengan prinsip 3A, yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.

“Ini artinya BAZNAS akan menyalurkan zakat fitrah sesuai dengan data masyarakat yang sudah dikumpulkan oleh kelurahan Tegallega, sehingga penyaluran zakat tepat sasaran kepada para mustahik,” ujar Saidah.

“Semua data yang akan mendapatkan distribusi juga harus diverifikasi Aman Syari-nya. Ini menandakan bahwa yang menerima zakatnya itu dari kalangan mustahik,” sambungnya.

Saidah mengungkapkan, mayoritas masyarakat di Kampung Mongol berprofesi sebagai pemulung, pengemis, pengamen, hingga pembantu, sehingga penyaluran zakat fitrah kepada masyarakat di wilayah tersebut menjadi salah satu prioritas BAZNAS.

Saidah Sakwan, MA., didampingi Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, beserta Sekretaris Lurah Kelurahan Tegallega, Hj. Ida Nuraida, S. IP. (Foto: Dewi)

“Setelah saya cek tadi, mayoritas masyarakat adalah pemulung, pengamen, pengemis, dan juga pembantu. Jadi kalau dilihat dari topografi dan demografinya memang dari kampung mustahik, sehingga kampung ini menjadi prioritas BAZNAS dalam distribusi zakat fitrah,” katanya.

Selain menyalurkan zakat fitrah di Kampung Mongol, Saidah juga mengatakan, BAZNAS akan menyalurkan zakat fitrah ke seluruh Indonesia, sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan bantuan dari zakat fitrah yang sudah dikumpulkan.

“BAZNAS akan memberikan kepada setiap mustahik sebanyak 5 kg beras untuk satu keluarga. Zakat fitrah ini akan kami distribusikan ke seluruh Nusantara, dari mulai Aceh sampai Papua sehingga semua kalangan masyarakat dan segmen itu kita sapa dengan beras zakat fitrah,” paparnya.

Saidah mengajak muzaki segera menyalurkan zakat fitrah mereka melalui BAZNAS. Katanya, BAZNAS memberikan kemudahan kepada para muzaki untuk menunaikan zakat, baik melalui website BAZNAS maupun berbagai kanal digital lainnya, atau datang langsung ke gerai-gerai zakat BAZNAS.

“Kepada para muzaki, ini saatnya membayar zakat fitrah. Jangan sampai ditunda, segera tunaikan. Jika mengalami kesulitan, BAZNAS bisa memberikan kemudahan untuk membayar zakat fitrah melalui website BAZNAS maupun kanal digital lainnya. Karena zakat yang para muzaki berikan, sangat berarti bagi kalangan-kalangan yang kita datangi,” pungkasnya.