GoHappyLive.com, JAKARTA- Prospek penjualan Multi Level Marketing (MLM) di Indonesia masih sangat menjanjikan. Bahkan belakangan MLM melalui system direct seller (penjualan langsung) terus mengalami peningkatan. Peluang ini coba diambil oleh PT. Joy Business International (JoyBiz), perusahaan penjualan langsung asal Indonesia.
 
Presiden Direktur PT. JoyBiz, Djoko Hartanto Komara mengatakan industri penjualan langsung dapat terus meningkat dan memperluas lagi pasarnya pada masa bonus demografi.
Masa demografi adalah kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif 15-64 tahun lebih banyak dibanding usia tidak produktif. Bappenas merilis hal ini akan terjadi mulai tahun 2030-2040 mendatang.
“Namun sayangnya saat ini angka enterpreneurhip kita masih rendah. Kita masih kalah oleh negara tetangga, seperti Malaysia atau Singapura. Padahal tak lama lagi Indonesia akan menghadapi masa bonus demografi maka ini adalah momentumnya untuk memberdayakan sumber daya manusianya. Sekali lagi ini bukan tugas pemerintah semata, tapi juga tugas perusahaan swasta,” ungkap Djoko, disela-sela peresmian kantor baru di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, 15/10.
Berangkat dari cita-cita mulia tersebut maka PT. JoyBiz sangat gencar melakukan pendekatan kepada generasi jaman now. Sebab, menurut Djoko selama ini bisnis MLM lebih banyak dijalankan generasi X.
“Sekarang ini kami fokuskan ke generasi Y. Kita ajak mereka bergabung baik secara online ataupun offline. Khusus kaum millennial ini kita akan banyak berikan pelatihan, audio boks, video boks tutorial menjalankan bisnis ini. Bisnis ini sangat cocok bagi mereka yang ingin punya waktu fleksibel dalam hal jam kerja,” lanjut Djoko.
Djoko menambahkan PT JoyBiz sendiri baru berdiri sejak Januari tahun 2018 ini.
Namun seiring meningkatnya jumlah entrepreneur muda di Indonesia, maka dalam waktu tidak sampai setahun PT JoyBiz telah berhasil menggaet sebanyak 15 ribu member.
Ke depan PT. JoyBiz menargetkan penjualan Rp 1 triliun per tahun dengan 14 juta member pada tahun kelima perusahaan ini beroperasi atau pada 2023.

ki-ka: Rudy Lazuardi dan Djoko Hartanto Komara pendiri PT. JoyBiz saat peresmian kantor baru di Kebon Jeruk, Senin, 15/10 (foto:istimewa)

 
“Saat ini kami menjual lima kategori produk, mulai suplemen kesehatan antidegenerative, beauty, cleansing, hingga alat energi atau antiradiasi handphone. Walaupun masih perusahaan baru, beberapa produk kami langsung mendapat perhatian, diantaranya produk cleansing, yaitu mouthwash dan stiker anti radiasi handphone,” jelas Djoko.
Djoko sedikit membeberkan kelebihan dari mouthwash Joy Polinse yang tidak mengandung alkohol, tetapi mengandung propolis lebah madu yang dapat mematikan bakteri patogen dan tidak membuat mulut kering.
Ke depan Djoko berkeyakinan untuk produk antiradiasi handphone juga bakal banyak diminati.
“Di tahun pertama ini kami mulai dengan pembentukan pondasi. Kami optimistis di tahun ke lima dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan target penjualan Rp 83-100 miliar per bulan atau Rp 1 triliun per tahun. Target tersebut dapat tercapai dengan dua model member, pertama member yang membuka jaringan pasar dan member special customer yang hanya memakai produk dengan keuntungan mendapatkan harga lebih murah dan cashback. Kami menargetkan member generasi milenial dengan penjualan secara online melalui media sosial,” kata Djoko.
Djoko mendirikan PT. JoyBiz bersama Rudi Lazuardi, sahabatnya. Keduanya merupakan tokoh terkemuka dalam industri penjualan langsung di Indonesia.
Djoko dan Rudy menjalankan JoyBiz dengan pendekatan filosofi ‘Joy’atau kebahagiaan bagi setiap pelaku bisnis.
Djoko sendiri bukan orang baru di dunia bisnis penjualan langsung.
Terhitung selama 6 tahun terakhir Djoko merupakan Ketua Umum Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Belasan tahun berkiprah di assosiasi, Djoko diakui berhasil membawa APLI semakin dikenal dan dihargai masyarakat luas.
Sementara Rudi Lazuardi merupakan pengusaha muda yang andal dan sukses di berbagai bidang usaha, seperti packaging, food and beverages, hotel dan villa, property dan industri penjualan langsung.