GoHappyLive.com, JAKARTA- Film production house Tu7uh Rumah Produksi bertajuk Keira ditayangkan serentak mulai tanggal 15 November 2018. Namun beberapa kota di Indonesia sudah menikmati pemutaran perdana sejak 3 November 2018 lalu. Ini merupakan permintaan dari para penggemar Angelica Simperler yang tak sabar ingin nonton bareng. Mereka begitu antusias dan penasaran dengan cerita gadis dengan tujuh kepribadian yang diperankan Angelica.
 
Karakter gadis dengan tujuh kepribadian memang tidak mudah bagi Angelica untuk memerankannya. Namun lantaran tidak seperti film kebanyakan, wanita blasteran Indonesia-Inggris ini menerima tantangan dari sutradara Harry Dagoe.
Film Keira sarat dengan informasi seputar penyakit langka yang sampai hari ini hanya diderita oleh 3 orang Indonesia. Penyakit dengan gangguan kepribadian dalam bahasa ilmiah disebut dissociative identity disorder (DID) dapat menyebabkan penderita memiliki lebih dari satu kepribadian.
Salah satu penderita DID bernama Wella yang menjadi inspirasi film ini disebutkan memiliki 9 kepribadian.
Saat ditawari karakter Keira, Angel mengaku sempat tak percaya. Namun sang sutradara berusaha menyakinkan jika dirinya bakal mampu. Dari situ kepercayaan diri Angel terbangun dan berusaha mengambil tantangan tersebut,
“Di awal-awal syuting sempat nangis gitu deh, Karena aku merasa persiapan untuk film ini minim banget. Nggak bisa membayangkan gimana sih memerankan 7 karakter secara bergantian. Ibaratnya kalau orang memerankan satu karakter yang tokohnya masih hidup, kita bisa bisa tinggal bareng sama dia selama beberapa bulan. Sementara ini aku nggak bisa. Nggak sempat ketemu tokoh yang memiliki 7 kepribadian ini. Kalau ditanya sulit, pasti sulit banget. Tapi karena sudah tercebur ya harus berusaha maksimal aja,” ujar Angel, serius.
Namun susah payah Angel selama syuting 21 hari di kota Bandar Lampung ini setidaknya terbayar dengan jadwal roadshow yang padat. Angel bersyukur sebelum film ini ditayangkan secara resmi di bioskop, sejumlah permintaan dari komunitas film Indonesia mulai berdatangan.
Terhitung sejak awal November lalu, dirinya dan pemain Keira yang lain sudah melakukan kegiatan nonton bareng (nobar) bersama penggemar.
Roadshow pertunjukan perdana film Keira sudah berlangsung mulai 3 November 2018 di Bogor Trade Mall (BTM).
Menurut Produser Film Keira, Andre Murtono, ini merupakan permintaan komunitas film di kota dingin tersebut.
Tak berhenti di Bogor kota berikutnya adalah Solo dan Yogyakarta. Acara di dua kota tersebut berlangsung pada tanggal 9 dan 10 November 2018. Selanjutnya para pemain film Keira akan menjumpai penggemarnya di Palembang pada tanggal 11 November 2018.
Bertepatan dengan rilis perdana film karya sutradara Harry Dagoe pada tanggal 15 November , para pemain akan berada di kota Bandar Lampung. Kota penghasil kain tapis ini menjadi latar cerita film Keira, termasuk penggunaan destina wisata menjadi tempat lokasi syuting film yang begitu eksotis. Para pemain dan kru berada di kota ini selama 21 hari.
Usai dari Lampung, film Keira akan menyebrang ke pulau jawa, tepatnya kota Cirebon, Tegal, Purwokerto dan Banjarnegara pada tanggal 17-18 November 2018.
“Di keempat kota tersebut, penonton film Indonesia sedang bertumbuh. Mereka lebih antusias menyambut pemutaran film Indonesia ketimbang film import. Dan teater selalu penuh saat bintang atau pemain film Indonesia hadir di kota mereka,” papar Andre.
“Kami juga ingin mendekatkan film Indonesia kepada penontonnya dengan mendatankan pemain ke kota-kota tujuan kampanye film. Antusiasme penonton menjadikan kami tak lelah terus berkeliling bersama pemain. Rasanya ada energi tambahan setiap kali melihat apresiasi yang diberikan penonton kepada kami para pembuat film,” tutup Andre.